Gender Analysis Pathway
Kecamatan Asemrowo

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Penyelenggaraan pemerintahan dan Pelayanan Publik
Kegiatan:
Penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang tidak dilaksanakan oleh Unit Kerja Perangkat Daerah yang ada di Kecamatan
Sub Kegiatan:
Peningkatan Efektifitas Pelaksanaan Pelayanan kepada Masyarakat di Wilayah Kecamatan
Tujuan Sub Kegiatan:
Peningkatan Mutu pelayanan administrasi kemasyarakatan baik yang berbasis TIK maupun tidak.
Data Umum:
Jumlah Warga Kecamatan Asemrowo L : 23951 P : 23350
Jumlah Tokoh Masyarakat yang menerima informasi tentang Operasional Pengelolaan Administrasi baik yang berbasis TIK maupun tidak : L : 127 P : 12
Jumlah Tokoh Masyarakat ( LPMK, RW, RT) yang menerima operasional pengelolaan Administrasi L: 127 P: 12
Pejabat yang melakukan pengawasan pada kegiatan tersebut Eselon III : L : 1 P : 1 Eselon IV : L : 2 P : 2
Meningkatnya jumlah Tokoh Masyarakat (LPMK, RW, RT) yang memperbaiki Mutu Pelayanan L: 127 P: 12
Akses:
Adanya kesamaan kesempatan menerima informasi tentang operasional pengelolaan Administrasi. Namun jumlah penerima informasi perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Dengan perbandingan Laki-laki ( 91 %) Perempuan (9 %).
Partisipasi:
Proporsi jumlah Tokoh masyarakat (LPMK,RW, RT) yang menerima Operasional pengelolaan administrasi lebih banyak laki-laki daripada perempuan dengan presentase laki-laki sebanyak 91 %, perempuan 9 %
Kontrol:
Proporsi Pejabat yang melakukan pengawasan terhadap kegiatan ini didominasi laki- laki
Manfaat:
Proporsi Tokoh Masyarakat (LPMK, RW, RT) laki-laki yang memperbaiki mutu Pelayanan lebih tinggi dari perempuan dengan perbandingan laki-laki ( 91 %) Perempuan ( 9 %).
Tidak semua SDM dalam OPD paham tentang konsep Gender atau pembangunan responsif Gender. Kurang Tersedianya Operasional pengelolaan administrasi untuk mendukung kesetaraan Gender Adanya persepsi masyarakat bahwa pengelola administrasi pelayanan adalah laki-laki. Adanya anggapan bahwa perempuan belum punya kemampuan pemahaman administrasi pelayanan yang baik Meningkatkan mutu pelayananTokoh mayarakat tentang administrasi kemasyarakatanbaik yang berbasis TIK maupun tidak, baik laki-laki maupun perempuan 1.Monitoring Pengelolaan Administrasi Pelayanan baik yang berbasis TIK maupun tidak 1. 2. Pemberian Honor bagi Tokoh Masyarakat Jumlah Tokoh Masyarakat yang menerima informasi tentang Operasional pengelolaan Administrasi L: 127 P: 12 Jumlah Tokoh Masyarakat ( LPMK, RW, RT) yang menerima Operasional pengelolaan Administrasi baik yang berbasis TIK maupun tidak. L: 127 P: 12 Jumlah Tokoh Masyarakat ( LPMK, RW, RT) yang memperbaiki Mutu pelayanan baik yang berbasis TIK maupun tidak L: 127 P: 12
Output:
Meningkatkan akses informasi tentang operasional pengelolaan Administrasi dari (2022) L 90 % menjadi (2023) L 91 (%) dari ( 2022) P (10 %) menjadi (2023) P (9 %).
Outcome:
Meningkatnya Tokoh masyarakat ( LPMK, RW, RT) yang memperbaiki mutu Pelayanan dari (2022) L 90 (%) menjadi (2023) L 91 %