Gender Analysis Pathway
Dinas Pendidikan

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Program Pengelolaan Pendidikan
Kegiatan:
1.01.02.2.04.15 Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Nonformal/Kesetaraan
Sub Kegiatan:
1.01.02.2.04.15 Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Nonformal/Kesetaraan
Tujuan Sub Kegiatan:
Terwujudnya Satuan Pendidikan yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan
Data Umum:
Penerima jaspel tenaga pendidik TPA/TPQ dan kelas minggu di Kota Surabaya: L: 3.750 (33,64%) P: 7.398 (66,36%)
Adanya kesamaan akses untuk mendapatkan informasi tentang Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Nonformal/Kesetaraan: L: 3.750 (33,64%) P: 7.398 (66,36%)
Jumlah penerima jaspel tenaga pendidik TPA/TPQ dan kelas minggu di Kota Surabaya: Laki-laki: 3.750 (33,64%) Perempuan: 7.398 (66,36%)
Pejabat pengampu kegiatan Eselon II : L : 1 P : 0 Eselon III : L : 0 P : 1 Eselon IV : L : 0 P : 1
Meningkatkan mutu tenaga pendidik TPA/TPQ dan sekolah minggu L: 3.750 (33,64%) P: 7.398 (66,36%)
Akses:
Adanya kesamaan akses untuk mendapatkan informasi tentang Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Nonformal/Kesetaraan. Namun jumlah pendidik TPA/TPQ dan kelas minggu laki-laki lebih rendah. Laki-laki: 33,64% Perempuan: 66,36%
Partisipasi:
Proporsi jumlah pendidik TPA/TPQ dan kelas minggu lebih rendah laki- laki daripada perempuan.
Kontrol:
Pejabat pengawas Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Nonformal/Kesetaraan didominasi oleh perempuan
Manfaat:
Proporsi laki-laki yang yang menerima jaspel tenaga pendidik TPA/TPQ dan kelas minggu masih rendah
1. Adanya keterbatasan kuantitas dan kualitas SDM perihal Pembangunan pengarusutam aan Gender 2. Adanya keterbatasan anggaran. Adanya persepsi masyarakat bahwa guru ngaji didominasi oleh perempuan Meningkatkan kualitas Pendidikan Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Nonformal/Keseta raan berupa: 1. Pendataan data pendidik keagamaan yang diajukan oleh Kemenag Surabaya 2. Melakukan verifikasi dan validasi data Kementrian Agama Kota Surabaya 3. Membuat SPJ rampung per- triwulan untuk di serahkan ke Kementrian Agama Kota Surabaya (untuk penandatanga nan lembaga) 4. Pengambilan SPJ rampung dari Kementrian Agama Kota Surabaya untuk di lakukan proses pencairan di bagaian keuangan dinas pendidikan Kota Surabaya 5. Verifikasi Faktual dan monitoring evaluasi Jasa Pelayanan Tenaga Pendidik Keagamaan Adanya kesamaan akses untuk mendapatkan informasi tentang Pengembang an Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Nonformal/Ke setaraan L: 3.750 (33,64%) P: 7.398 (66,36%) Jumlah Penerima jaspel tenaga pendidik TPA/TPQ dan kelas minggu di Kota Surabaya: Laki-laki: 3.750 (33,64%) Perempuan: 7.398 (66,36%) Meningkatkan mutu tenaga pendidik TPA/TPQ dan sekolah minggu L: 3.750 (33,64%) P: 7.398 (66,36%)
Output:
kesamaan akses untuk mendapatkan informasi tentang Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Nonformal/Keseta raan Laki-laki dari 3.750 (33,64%) menjadi 4.250 (34.99%) Perempuan dari 7.398 (66.36%) menjadi 7.898 (65.01%) Meningkatnya jumlah penerima jaspel TPA/TPQ dan kelas minggu Laki-laki dari 3.750 (33,64%) menjadi 4.250 (34.99%) Perempuan dari 7.398 (66.36%) menjadi 7.898 (65.01%)
Outcome:
Meningkatkan mutu tenaga pendidik TPA/TPQ dan sekolah minggu Laki-laki dari 3.750 (33,64%) menjadi 4.250 (34.99%) Perempuan dari 7.398 (66.36%) menjadi 7.898 (65.01%)