Gender Analysis Pathway
Dinas Pendidikan

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Program Pengelolaan Pendidikan
Kegiatan:
1.01.02.2.02.32 Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama
Sub Kegiatan:
1.01.02.2.02.32 Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama
Tujuan Sub Kegiatan:
Tujuan Kegiatan : Tujuan pelaksanaan kegiatan Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama adalah peserta didik dapat mendapatkan layanan pendidikan yang layak tanpa adanya pungutan
Data Umum:
Jumlah Siswa SMP penerima biaya pendidikan daerah di Kota Surabaya : L: 55.101 (51,30%) P: 52.310 (48,70%)
Adanya kesamaan akses untuk mendapatkan informasi tentang Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama L: 55.101 (51,30%) P: 52.310 (48,70%)
Jumlah siswa yang menerima biaya Pendidikan : Siswa Laki-laki: 55.101 (51,30%) Siswa Perempuan: 52.310 (48,70%)
Pejabat pengampu kegiatan Eselon II : L : 1 P : 0 Eselon III : L : 1 P : 0 Eselon IV : L : 1 P : 0
Tersedianya siswa yang mendapat pemerataan aksesbilitas dan kualitas pendidikan formal L: 55.101 (51,30%) P: 52.310 (48,70%)
Akses:
Adanya kesamaan akses untuk mendapatkan informasi tentang Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama. Namun jumlah siswa perempuan penerima biaya Pendidikan masih rendah. Laki-laki: 51,30% Perempuan: 48,70%
Partisipasi:
Proporsi jumlah siswa yang menerima biaya Pendidikan lebih rendah perempuan daripada laki- laki.
Kontrol:
Pejabat pengawas Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama didominasi oleh laki-laki
Manfaat:
Proporsi siswa perempuan yang mendapatkan pemerataan aksesbilitas dan kualitas pendidikan formal masih rendah
1. Adanya keterbatasan kuantitas dan kualitas SDM perihal Pembangunan pengarusutama an Gender 2. Adanya keterbatasan anggaran. 3. Biaya Pendidikan Daerah (BPD) diberikan kepada lembaga yang memenuhi syarat. Untuk semua sekolah negeri menerima BPD, sedang untuk sekolah swasta terdapat syarat yang sudah diatur dalam Perwali, sehingga tidak semua lembaga swasta mendapat BPD, tergantung pada kualifikasi lembaga tersebut. 1. Adanya persepsi masyarakat bahwa Pendidikan untuk perempuan kurang penting. 2. Adanya anggapan di masyarakat tentang pencari nafkah utama didominasi laki- laki. Meningkatkan kualitas Pendidikan Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama berupa: 1. Sekolah Negeri membuat RKA dan verifikasi oleh Dinas Pendidikan 2. Sekolah Negeri mengisi alokasi dana per bulan untuk gaji PTT/GTT dan alokasi dana triwulan untuk belanja barang/jasa 3. Dinas Pendidikan mengajukan pencairan sesuai dengan alokasi yang telah dibuat oleh sekolah Adanya kesamaan akses untuk mendapatkan informasi tentang Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama L: 55.101 (51,30%) P: 52.310 (48,70%) Jumlah siswa yang menerima biaya Pendidikan : Siswa Laki- laki: 55.101 (51,30%) Siswa Perempuan: 52.310 (48,70%) Tersedianya siswa yang mendapat pemerataan aksesbilitas dan kualitas pendidikan formal L: 55.101 (51,30%) P: 52.310 (48,70%)
Output:
Adanya kesamaan akses untuk mendapatkan informasi tentang Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama Laki-laki dari 55.101 (51,30%) menjadi 55.201 (51,30%) Perempuan dari 52.310 (48,70%)menj adi 52.410 (48,70%) Meningkatnya jumlah siswa yang menerima biaya pendidikan : Laki-laki dari dari 55.101 (51,30%) menjadi 55.201 (51,30%) Perempuan dari 52.310 (48,70%)menj adi 52.410 (48,70%)
Outcome:
Tersedianya siswa yang mendapat pemerataan aksesbilitas dan kualitas pendidikan formal Laki-laki dari 55.101 (51,30%) menjadi 55.201 (51,30%) Perempuan dari 52.310 (48,70%)menj adi 52.410 (48,70%)