Gender Analysis Pathway
Dinas Pendidikan

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Program Pengelolaan Pendidikan
Kegiatan:
1.01.02.2.02.36 Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik
Sub Kegiatan:
1.01.02.2.02.36 Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik
Tujuan Sub Kegiatan:
Tujuan pelaksanaan Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik adalah : Memantau pelaksanaan kurikulum melalui kegiatan pembelajaran dan evaluasi
Data Umum:
Jumlah peserta ujian nasional SMP di Kota Surabaya : L: 22.070 (51,39%) P: 20.878 (48,61%)
Adanya kesamaan akses untuk mendapatkan informasi tentang Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik: L: 22.070 (51,39%) P: 20.878 (48,61%)
Jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional SMP: Siswa Laki-laki: 22.070 (51,39%) Siswa Perempuan: 20.878 (48,61%)
Pejabat pengampu kegiatan Eselon II : L : 1 P : 0 Eselon III : L : 1 P : 0 Eselon IV : L : 0
Tersedianya siswa yang mendapat pemerataan aksesbilitas dan kualitas pendidikan formal L: 22.070 (51,39%) P: 20.878 (48,61%)
Akses:
Adanya kesamaan akses untuk mendapatkan informasi tentang ujian nasional SMP. Namun jumlah siswa perempuan peserta ujian nasional SMP lebih rendah. Laki-laki: 51,39% Perempuan: 48,61%
Partisipasi:
Proporsi jumlah siswa yang menjadi peserta ujian nasional lebih rendah perempuan daripada laki-laki.
Kontrol:
Pejabat pengawas Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik didominasi oleh laki-laki
Manfaat:
Proporsi siswa perempuan yang mendapatkan pemerataan aksesbilitas dan kualitas pendidikan formal lebih rendah
1. Adanya keterbatasan kuantitas dan kualitas SDM perihal Pembangunan pengarusutam aan Gender 2. Adanya keterbatasan anggaran. 1. Adanya persepsi masyarakat bahwa Pendidikan untuk perempuan kurang penting. 2. Adanya anggapan di masyarakat tentang pencari nafkah utama didominasi laki- laki. Meningkatkan kualitas Pendidikan Penyelenggaraa n Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik berupa: 1.1. sosialisasi peraturan ujian sekolah dan asesmen nasional 2.2. menyusun POS, peraturan ujian sekolah 3.3. menyusun soal asesmen nasional 4.4. Pendataan Sarpras IT yang dimiliki masing - masing satuan pendidikan 5.5. monitoring dan evaluasi ujian sekolah dan asesmen nasional Adanya kesamaan akses untuk mendapatkan informasi tentang Penyelenggara an Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik L: 22.070 (51,39%) P: 20.878 (48,61%) Jumlah siswa peserta ujian nasional SMP : Siswa Laki-laki: 22.070 (51,39%) Siswa Perempuan: 20.878 (48,61%) Tersedianya siswa yang mendapat pemerataan aksesbilitas dan kualitas pendidikan formal L: 22.070 (51,39%) P: 20.878 (48,61%)
Output:
Adanya kesamaan akses untuk mendapatkan informasi tentang Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik Laki-laki dari 22.070 (51,39%) menjadi 22.170 (51,38%) Perempuan dari 20.878 (48,61%) menjadi 20.978 (48,62%) Meningkatnya jumlah siswa yang menjadi peserta ujian nasional SMP : Laki-laki dari 22.070 (51,39%) menjadi 22.170 (51,38%) Perempuan dari 20.878 (48,61%) menjadi 20.978 (48,62%)
Outcome:
Tersedianya siswa yang mendapat pemerataan aksesbilitas dan kualitas pendidikan formal Laki-laki dari 22.070 (51,39%) menjadi 22.170 (51,38%) Perempuan dari 20.878 (48,61%) menjadi 20.978 (48,62%)