Gender Analysis Pathway
Satuan Polisi Pamong Praja

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Program peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Umum
Kegiatan:
1.05.02.2.01 Penanganan Gangguan Ketenteraman dan Ketertiban Umum dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan:
1.05.02.2.01.01 [#3529] Pencegahan GangguanKetenteraman dan Ketertiban Umum melalui Deteksi Dinidan Cegah Dini, Pembinaan dan Penyuluhan, Pelaksanaan Patroli, Pengamanan, dan Pengawalan
Tujuan Sub Kegiatan:
1. Menurunkan Tingkat Kekerasan (Konflik) Antara Masyarakat dan Aparat Penegak Perda 2. Meningkatkan Peran Satpol PP Perempuan Pada Penegakan Perda 3. Mengubah Citra Satpol PP 4. Penegakan Perda dengan Cara Humanis 5. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat untuk Memahami dan mematuhi Perda yang ada di Kota Surabaya
Data Umum:
Data Umum:
Data Satpol PP Kota Surabaya Laki-laki : 316 (83,42%) Perempuan : 61 (16,58%)
Data Satpol PP Kota Surabaya Laki-laki : 316 (83,42%) Perempuan : 61 (16,58%)
Data Satpol PP Kota Surabaya Laki-laki : 316 (83,42%) Perempuan : 61 (16,58%)
Data Satpol PP Kota Surabaya Laki-laki : 316 (83,42%) Perempuan : 61 (16,58%)
Akses:
Kesamaan Peluang. Adanya kesamaan kesempatan tenaga satpol PP untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat TA 2022 L: 316 (83,42 %) P: 61 (16,18%) TA 2021 L: 530 (84%) P: 104 (16%)
Partisipasi:
Jumlah Satpol PP yang melaksanakan penertiban. L: 316 (83,42%) P: 61 (16,18%) Jumlah Satpol PP yang melaksanakan pengawasan pasca penertiban. L: 316 (83,42%) P: 61 (16,18%)
Kontrol:
Pejabat yang melakukan pengawasan pada kegiatan tersebut. Eselon II : L: 1 P: 0 Eselon III : L: 2 P-2 Eselon IV : L:O P: 1 Sub Koordinator: L:5, P:1
Manfaat:
Tersedianya personil Satpol PP yang mampu menurunkan Tingkat Kekerasan (Konflik) Antara Masyarakat dan Aparat Penegak Perda. L: 316 (83,42%) P: 61 (16,18%)
1. Kurangnya pemahaman oleh SDM perihal konsep gender 2. Kurangnya aparat Satpol PP perempuan di Kota Surabaya 1. Pola pikir masyarakat yang belum bisa maju 2. Permasalahan gender 3. Kurangnya pemahaman masyarakat khususnya pelanggaran ketertiban mengenai Peraturan Daerah yang berlaku Menurunkan tingkat kekerasan (konflik) antara masyarakat baik laki-laki maupun perempuan dan aparat penegak Perda Membagi Satpol PP Perempuan ke dalam beberapa Tim/Regu: 1. Tim CAKRA adalah tim khusus Satpol PP yang beranggotakan personal Bidang Penegakan Perda Satpol PP Kota Surabaya yang didalamnya ada Arimbi, bertugas khusus untuk pelanggar PERDA IMB, Reklame dan Utilitas di wilayah Kota Surabaya 2. Tim KARTIKA/BHASKARA/CHANDRA adalah Pasukan Peleton mobiling pantau wilayah yang sudah ditentukan dan bertugas 24 jam. Shift pagi bertugas pengamanan/PAM. Shift malam (Kegiatan Asuhan Rembulan) bertugas Cipta Kondisi Keamanan dan Ketentraman Kota Surabaya didampingi oleh Jajaran Samping (TNI/POLRI) 3. Tim ALUGORO tim khusus Satpol PP yang terdiri dari jajaran komando Satpol PP Kota Surabaya yang didalamnya harus ada Arimbi, yang bertugas khusus untuk pelanggar PERDA PKL di 17 Jalur wilayah Kota Surabaya dan juga penertiban bangunan liar (Bangli) diatas saluran air 4. Tim FASUM/BADRANAYA merupakan tim yang dibekali dengan kendaraan sepeda motor, bertugas mobile di seluruh Trafic Light dan pedestrian wilayah Kota Surabaya 5. Tim POSKO TERPADU tim gabungan patroli bersama Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Kesehatan yang merupakan Tim Gerak Cepat yang dibekali dengan kendaraan Ambulance untuk selalu siap siaga membantu warga Surabaya yang membutuhkan bantuan darurat, di wilayah Kota Surabaya 6. Tim PASOPATI merupakan Tim Reaksi Cepat yang dibekali dengan kendaraan sepeda motor lengkap dengan helm dan rompi yang bertuliskan Tim PASOPATI Satpol PP Kota Surabaya. Terdapat 3 Tim PASOPATI, masing-masing tim beranggotakan 8 pasukan laki- laki dan 2 orang Arimbi. 7. Tim PASOPATI memegang peranan penting dalam pelaksanaan Penegakan Perda sehari- hari, merupakan pasukan elit khusus yang bertugas respon cepat terhadap semua pelanggaran PERDA yang terjadi. Selain itu Tim PASOPATI bertugas mobile di seluruh wilayah Kota Surabaya, begitu menemukan pelanggar PERDA akan langsung ditindak oleh Tim PASOPATI 8. Tim POLPAR merupakan Tim Satpol PP Pariwisata menggunakan seragam khusus yang melaksanakan PAM Alun-alun Suroboyo & Tempat wisata lainnya, untuk melayani wisatawan baik lokal maupun manca negara guna mendukung Surabaya sebagai Destinasi Wisata Kota 9. Tim SOBORATAN merupakan Tim yang menggunakan seragam khusus melaksanakan pengamanan dengan menggunakan sepeda secara persuasif kepada pelanggar peruntukan Pedestrian di 18 Zona Kesamaan Peluang. Adanya kesamaan kesempatan tenaga pene satpol PP untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat L: 316 (83,42 %) P: 61 (16,18%) Jumlah Satpol PP yang melaksanakan penertiban. L: 316 (83,42%) P: 61 (16,18%) Jumlah Satpol PP yang melaksanakan pengawasan pasca penertiban. L: 316 (83,42%) P: 61 (16,18%) Tersedianya personil Satpol PP yang mampu menurunkan Tingkat Kekerasan (Konflik) Antara Masyarakat dan Aparat Penegak Perda. L: 316 (83,42%) P: 61 (16,18%)
Output:
1. Meningkatnya kesamaan kesempatan tenaga satpol PP untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Laki-laki dari 316 orang menjadi 316 Orang (100%), perempuan dari 61 orang menjadi 61 Orang (100%) 2. Meningkatnya Jumlah personil Satpol PP yang melaksanakan penertiban. Laki-laki dari 316 orang menjadi 316 Orang (100%) perempuang dari 61 orang menjadi 61 Orang (100%) 3. Meningkatnya Jumlah yang melaksanakan pengawasan pasca penertiban. Laki-laki dari 316 orang menjadi 316 Orang (100%) perempuang dari 61 orang menjadi 61 Orang (100%)
Outcome:
Meningkatnya jumlah personil Satpol PP yang mampu menurunkan Tingkat Kekerasan (Konflik) Antara Masyarakat dan Aparat Penegak Perda. Laki- laki dari 316 orang menjadi 316 Orang (100%) perempuan dari 61 orang menjadi 61 Orang (100%)