Gender Analysis Pathway
Bagian Umum Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Kegiatan:
Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Sub Kegiatan:
Tujuan Sub Kegiatan:
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Surat Menyurat yang baik.
Data Umum:
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat berupa penyelenggaraan aktifitas pengelolaan administrasi perkantoran dan proses penanganan surat masuk dan surat keluar; 2. Terdapat Loket Surat yang ada di Bagian Umum, Protokol dan Komunikasi Pimpinan yang terdiri dari Loket Penerimaan Surat dan Loket Penomoran Surat
1. Masih belum adanya loket yang terpisah gender di Kantor Bagian Umum, Protokol dan Komunikasi Pimpinan; 2. Masih kurangnya kemampuan yang baik dalam pelayanan surat menyurat dan kurangnya kemampuan komunikasi khusus dalam pelayanan surat menyurat bagi kaum difabel
1. Mendahulukan Pengirim surat yang difable/perempuan usia lanjut karena masih belum ada loket yang penerimaan surat masuk yang terpisah gender; 2. Membantu pengirim surat apabila kesulitan dalam proses pengiriman surat; 3. Meningkatkan kemampuan komunikasi bagi pegawai dan membuat SOP dan buku pedoman pelayanan surat.
1. Menyediakan petugas penerimaan surat laki-laki dan perempuan yang memiliki komunikasi yang baik; 2. Melakukan pelatihan public speaking dalam pelayanan surat masuk termasuk bahasa isyarat bagi kaum difabel; 3. Menyediakan ruang tunggu yang dilengkapi meja, kursi dan peralatan lainnya.
1. Dengan menyediakan petugas laki-laki dan perempuan yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik akan dapat memberikan pelayanan yang cepat, akurat dan tepat waktu; 2.Dengan memberikan pelatihan public speaking dan bahasa isyarat bagi petugas akan mempermudah komunikasi dalam pelayanan; 3. Dengan menyediakan ruang tunggu(sarana dan prasarana) dapat meningkatkan lndeks Kepuasan Masyarakat (IKM); 4. Dengan penyediaan SOP dan buku pedoman maka pelayanan dapat dilaksanakan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Akses:
1. Masih belum adanya loket penerimaan surat yang terpisah gender di Kantor Bagian Umum, Protokol dan Komunikasi Pimpinan; 2. Masih kurangnya kemampuan untuk komunikasi yang baik dalam pelayanan surat menyurat dan masih kurangnya kemampuan komunikasi khusus dalam pelayanan surat menyurat bagi kaum difabel.
Partisipasi:
1. Mendahulukan pengirim surat yang difable / perempuan dengan usia lanjut karena belum adanya loket penerimaan surat masuk yang terpisah gender; 2. Membantu pengirim surat apabila mengalami kesulitan dalam memproses surat yang akan dikirimkan; 3. Meningkatkan kemampuan komunikasi bagi pegawai dan membuat SOP dan buku pedoman pelayanan surat.
Kontrol:
1. Menyediakan petugas laki – laki dan perempuan yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam pelayanan surat; 2. Melakukan pelatihan public speaking dalam pelayanan surat termasuk bahasa isyarat bagi kaum difabel. 3. Menyediakan ruang tunggu yang dilengkapi dengan meja kursi, dan peralatan pelayanan lainnya (seperti sound system, banner informasi pelayanan surat) untuk meningkatkan kualitas pelayanan; 4. Menyediakan pedoman bagi pegawai terkait komunikasi yang baik dalam pelayanan.
Manfaat:
1. Dengan menyediakan petugas laki-laki dan perempuan yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik akan dapat memberikan pelayanan yang cepat, akurat dan tepat waktu; 2. Dengan memberikan pelatihan public speaking dan bahasa isyarat bagi petugas akan mempermudah komunikasi dalam pelayanan; 3. Dengan menyediakan ruang tunggu (sarana dan prasarana) dapat meningkatkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); 4. Dengan penyediaan SOP dan buku pedoman maka pelayanan dapat dilaksanakan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
1. Belum adanya pedoman baku mengenai komunikasi yang baik dalam pelayanan surat menyurat; 2. Keterbatasan penyediaan sarpras berdasarkan gender karena loket surat yang masih dipisahkan berdasarkan penerimaan surat masuk dan penomoran surat keluar. 1. Pengguna layanan yang mengirimkan surat pada loket surat mayoritas adalah laki – laki; 2. Jumlah permohonan penomoran surat lebih tinggi daripada pengiriman surat masuk secara fisik di loket surat sehingga pemisahan loket tidak berdasarkan gender, melainkan berdasarkan jenis surat masuk dan surat keluar. Membangun Loket Surat yang terpisah gender dengan tujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamaanan pengirim surat utamanya pengirim surat wanita dan kaum difabel. 1. Penyediaan dan Pembangunan loket surat yang terpisah antara laki-laki dan perempuan (terpisah gender), kaum difable dan kaum Lansia; 2. Pelatihan public speaking bagi pegawai untuk meningkatkan kemampuan komunikasi yang baik dalam pelayanan ; 3. Penyusunan Buku Pedoman bagi pegawai terkait komunikasi yang baik dalam pelayanan. Terdapat Loket Surat yang ada di Kantor Bagian Umum, Protokol dan Komunikasi Pimpinan yang terdiri dari Loket Surat Penerimaan dan Loket Penomoran Surat Keluar.
Output:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan surat menyurat yang ada di Bagian Umum, Protokol dan Komunikasi Pimpinan; 2. Dapat memberikan pelayanan surat yang mudah, cepat, akurat dan tepat waktu.
Outcome:
Kualitas pelayanan surat menyurat menjadi lebih meningkat.