Gender Analysis Pathway
RSUD Bhakti Dharma Husada

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Peorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat
Kegiatan:
Pengelolaan Pelayanan Promosi Kesehatan
Sub Kegiatan:
Tujuan Sub Kegiatan:
Promosi Kesehatan Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat PKRS adalah proses memberdayakan pasien, keluarga pasien, sumber daya manusia rumah sakit, pengunjung rumah sakit dan masyarakat sekitar rumah sakit untuk berperan serta aktif dalam proses asuhan untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju pencapaian derajat kesehatan yang optimal, berdasarkan permenkes nomor 44 tahun 2018
Data Umum:
1. Data 10 besar penyakit di instalasi rawat jalan s/d Agustus 2021 2. Data pengunjung di instalasi rawat jalan s/d Agustus 2021 (Laki-laki 31.355 orang dan perempuan 35.845 orang) 3. Data pengunjung di instalasi rawat inap s/d Agustus 2021 (Laki-laki 2201 orang dan perempuan 2027 orang) 4. Data Pengunjung Poli KIA s/d Agustus 2021 sebanyak 1085 orang 5. Data peserta penyuluhan di instalasi rawat jalan 6. Data peserta penyuluhan di instalasi rawat inap 7. Data pengunjung di IRNA bersalin s/d Agustus 2021 sebanyak 195 orang
untuk penyuluhan di Poli KIA dan di IRNA bersalin masih didominasi perempuan
untuk penyuluhandi Poli KIA dan IRNA Bersalin masih ditemui pasien ibu hamil, ibu nifas yang belum didampingi baik keluarga maupun suami
adanya tim PKRS
dengan adanya kegiatan PKRS ini diharapkan masyarakat berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kesehatannya, adanya peran serta keluarga/suami dalam rangka pendampingan terhadap ibu hamil, ibu melahirkan maupun ibu nifas dan juga adanya peran serta suami dalam menentukan metode kontrasepsi.
Akses:
untuk penyuluhan di Poli KIA dan di IRNA bersalin masih didominasi perempuan
Partisipasi:
didampingi baik keluarga maupun suami
Kontrol:
adanya tim PKRS
Manfaat:
dengan adanya kegiatan PKRS ini diharapkan masyarakat berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kesehatannya, adanya peran serta keluarga/suami dalam rangka pendampingan terhadap ibu hamil, ibu melahirkan maupun ibu nifas dan juga adanya peran serta suami dalam menentukan metode kontrasepsi.
baik dari segi sarana, prasarana, SDM anggaran maupun kebijakan semua sudah mendukung untuk kegiatan promosi kesehatan RS faktor sosio budaya yang menganggap bahwa hamil , menyusui, melahirkan, kontrasepsi adalah adalah urusan para perempuan karena sudah menjadi kodrat perempuan 1. terlaksananya kegiatan penyuluhan di instalasi rawat jalan dan instalasi rawat inap 2. terlaksananya kegiatan konseling di Poli KIA dan IRNA bersalin 1. kegiatan penyuluhan di instalasi rawat jalan dan rawat inap 2. kegiatan konseling di Poli KIA dan IRNA bersalin 1. Data 10 besar penyakit di instalasi rawat jalan s/d Agustus 2021 2. Data pengunjung di instalasi rawat jalan s/d Agustus 2021 (Laki-laki 31.355 orang dan perempuan 35.845 orang) 3. Data pengunjung di instalasi rawat inap s/d Agustus 2021 (Laki-laki 2201 orang dan perempuan 2027 orang) 4. Data Pengunjung Poli KIA s/d Agustus 2021 sebanyak 1085 orang 5. Data peserta penyuluhan di instalasi rawat jalan 6. Data peserta penyuluhan di instalasi rawat inap 7. Data pengunjung di IRNA bersalin s/d Agustus 2021 sebanyak 195 orang
Output:
1. Terlaksananya kegiatan PKRS sebanyak 115 kali dalam setahun 2. Meningkatknya peran suami dan atau pendamping/keluarga dalam mendampingi ibu hamil, ibu nifas, serta dalam penentuan metode kontrasepsi 3. Meningkatnya pengetahuan pengunjung RS terkait informasi kesehatan
Outcome:
1. Terlaksananya kegiatan PKRS sebanyak 115 kali dalam setahun 2. Meningkatknya peran suami dan atau pendamping/keluarga dalam mendampingi ibu hamil, ibu nifas, serta dalam penentuan metode kontrasepsi 3. Meningkatnya pengetahuan pengunjung RS terkait informasi kesehatan