Langkah 1 | Langkah 2 | Langkah 3 | Langkah 4 | Langkah 5 | Langkah 6 | Langkah 7 | Langkah 8 | Langkah 9 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis | Data Pembuka Wawasan | Isu Gender | Kebijakan dan Rencana Ke Depan | Pengukuran Hasil | ||||
Faktor Kesenjangan | Sebab Kesenjangan Internal | Sebab Kesenjangan Eksternal | Reformulasi Tujuan | Rencana Aksi | Data Dasar (Base-line) | Indikator Gender | ||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 |
Program:
Program Fasilitasi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
Kegiatan:
Penugasan Kelembagaan dan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Sub Kegiatan:
Tujuan Sub Kegiatan:
Peningkatan Pemahaman Pengarusutamaan Gender dan Anak |
Data Umum:
Jumlah masyarakat Kecamatan Sukomanunggal L: 51.611 Orang | P: 52.317 Orang
Jumlah masyarakat yang ikut menerima informasi tentang kegiatan berbasis gender dan anak
L: 789 | P: 3.591
Jumlah masyarakat yang ikut dalam kegiatan berbasis gender dan anak
L: 587 | P: 3.373
Pejabat yang melakukan pengawasan pada kegiatan tersebut:
Eselon III
L: 2 | P: 0
Eselon IV
L: 7 | P: 7
Meningkatnya jumlah masyarakat yang memahami wawasan tentang gender dan anak
L: 482 | P: 2.571
|
Akses:
Adanya kesamaan kesempatan menerima informasi tentang kegiatan berbasis gender dan anak. Namun jumlah penerima informasi laki-laki lebih rendah daripada perempuang, dengan perbandingan L:P adalah 18:82
Partisipasi:
Proporsi jumlah tokoh masyarakat yang ikut dalam kegiatan berbasis gender dan anak lebih banyak perempuan daripada laki-laki dengan persentase laki-laki sebaganyak 15%, perempuan 85%
Kontrol:
Proporsi warga perempuan yang memahami wawasan tentang gender dan anak lebih tinggi daripada laki-laki
Manfaat:
Meningkatnya jumlah masyarakat yang memahami wawasan tentang gender dan anak: L= 482 | P=2.571 |
1. Tidak semua SDM dalam OPD paham tentang konsep gender atau pembangunan responsif gender. 2. Kurang tersedianya sarana dan prasarana untuk mendukung kesetaraan gender. | Adanya persepsi masyarakat bahwa kegiatan gender dan anak adalah perempuan. Adanya anggapan bahwa laki-laki lebih sulit meluangkan waktu karena sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga. | Meningkatkan pemahaman pengarusutamaan gender dan anak baik laki-laki maupun perempuan. | 1. Sosialisasi gender kepada warga 2. Persiapan rapat penjurian atau lomba kecamatan responsif gender | 1. Jumlah masyarakat yang menerima informasi tentang kegiatan berbasis gender dan anak: L= 897 dan P= 3.463 2. Jumlah masyarakat yang ikut dalam kegiatan berbasis gender dan anak: L= 960 dan P= 3.000 3. Jumlah masyarakat yang memahami wawasan tentang gender dan anak: L= 742 dan P= 3.218 |
Output:
Meningkatkan akses informasi tentang kegiatan berbasis gender dan anak. Dari (2020) L 14% menjadi (2021) L 29%, dari (2020) P 86% menjadi (2021) P 71%
Outcome:
Jumlah masyarakat yang memahami wawasan tentang gender dan anak dari (2020) L 48% menjadi (2021) L 49%, dari (2020) P 52% menjadi (2021) P 51% |