Gender Analysis Pathway
RSUD Dr. Mohamad Soewandhie

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Kegiatan:
Penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan untuk UKM dan UKP Kewenangan Kabupaten atau Kota (penyediaan fasilitas dan pelayanan kesehatan ramah gender di RS)
Sub Kegiatan:
1. Pengadaan Prasarana dan Pendukung Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Ramah Gender) serta 2.Pemeliharaan Prasarana dan Pendukung Fasilitas Pelayanan Kesehatan 3. Pengadaan Alat Kesehatan atau Alat penunjang Medik Fasilitas Pelayanan Medik 4. Pemeliharaan Rutin dan Berkala Alat Kesehatan atau Alat Penunjang Medik Fasilitas Pelayanan
Tujuan Sub Kegiatan:
Persentase sarana dan pemeliharaan sarana perkantoran serta jumlah kelompok alat kesehatan atau kedokteran yang yang disediakan oleh rumah sakit
Data Umum:
1. Data kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan pada tahun 2021 bulan januari - juni adalah 112.308 orang dengan rincian laki-laki 51.703 (46, 04 persen) dan perempuan 60.605 (53.96 persen). 2. Berdasarkan usia pasien rawat jalan dan rawat inap yang berkunjung selama bulan januari- juni 2021, data terpilah sebagai berikut : usia 0-4 tahun : 1,60 persen.usia 5-14 tahun :2.28 persen, usia 15-24 tahun : 5.88 persen, usia 25-44 tahun : 23.62 persen, usia 45-64 tahun : 40.53 persen, usia > 65 tahun : 26.10 persen. Adapun jumlah pasien usia produktif sebesar 72.11 persen atau 43.702 orang
3. Data SDM rumah sakit pada tahun 2021 adalah 1.334 orang dengan data terpilah laki-laki 568 orang (42.58 persen) dan perempuan 766 (57,42 persen) dengan jumlah usia produktif 17-46 tahun sebesar 92.43 persen.
4. Jumlah kamar mandi yang berada di area umum (bukan kamar pasien rawat inap) di lingkungan rumah sakit adalah 193 buah dengan rincian 38 kamar mandi laki-laki, 45 kamar mandi perempuan dan 24 kamar mandi campuran serta 110 kamar mandi di ruang rawat inap
5. Dari data kamar mandi diatas, masih ditemukan kamar mandi dengan kondisi sarana yang kurang responsif terhadap orang tua lanjut usia dan kaum penyandang disabilitas terutama kamar mandi yang di pelayanan rawat jalan
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 48 Tahun 2016 tentang Standar Keselamatan Kesehatan Kerja Perkantoran 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan atau Memerah Air Susu Ibu
Akses:
Ketersediaan kamar mandi masih belum sesuai jika dibandingkan dengan jumlah penguna. Jumlah pasien lansia > 65 tahun cukup tinggi sekitar 26.10 persen, 3. SDM perempuan yang masuk usia produktif sangat tinggi 92.43 persendari jumlah total SDM perempuan. menunjukkan tingginya SDM perempuan dalam fase laktasi, 4. Pasien anak usia 0-4 tahun lumayan banyak sekitar 1.795 anak
Partisipasi:
Jumlah pasien laki-laki yang berobat ke rumah sakit lebih rendah daripada pasien perempuan atau dengan angka 46.03 persen
Kontrol:
tidak ada
Manfaat:
tidak ada
Jumlah kamar mandi perempuan belum sebanding dengan jumlah pasien , Fasilitas didalam kamar mandi belum sesuai kebutuhan pengguna meliputi semua gender dan kebutuhan masing-masing orang, Fasilitas untuk para lansia belum seluruhnya terpenuhi dengan baik, seperti sarana kamar mandi ramah lansia, parkir kendaraan belum tersedia secara khusus, ruang tunggu belum tersedia secara khusus serta loket pendaftaran khusus , Fasilitas ruang laktasi kurang memenuhi standar baik peralatan maupun kondisi ruangannya, Kesadaran para kaum laki-laki dalam pencarian pengobatan masih rendah atau kesibukan kaum laki-laki sehingga jika ada keluhan tidak di rasa atau diabaikan Meningkatkan fasilitas dan pelayanan ramah gender di lingkungan RSUD dr. Mohamad Soewandhie melalui kegiatan: Penyediaan dan pemeliharaan fasilitas ramah gender atau lansia di lingkungan rumah sakit, 2. Pelayanan Poliklinik Geriatri, 3. Peningkatan kesadaran pasien tentang kesehatan terutama pada pasien laki-laki Pemetaan data terpilah tentang SDM dan pasien/pengunjung rumah sakit, Pemetaan data terpilah fasilitas ramah gender seperti kamar mandi, kursi roda, jalan ram dll, Advokasi tentang standarisasi sarana dan prasarana RS yang ramah gender serta pelatihan dan pendampingan tentang PUG dan PPRG, Review Pedoman dan SPO pelayanan pasien geriatri di RSUD dr. Mohamad Soewandhie, Pemberian pelayanan pasien prioritas sesuai dengan SPO (kemudahan dalam proses mendapatkan pelayanan rumah sakit baik mulai pendaftaran, pelayanan maupun pengambilan obat), Pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) dengan topik permasalahan kesehatan pada para kaum laki-laki Data SDM rumah sakit dan pasien terpilah jenis kelamin dan umur, Data fasilitas umum di lingkungan rumah sakit yang terpilah, Jumlah pejabat pemegang kebijakan RS yang mempunyai pemahaman tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) , Data fasilitas umum ramah gender di lingkungan rumah sakit sesuai standar pengguna, Pasien lansia yang mendapatkan pelayanan sesuai standar , Angka kunjungan pasien laki-laki 46.03 persen dari total kunjungan pasien RS
Output:
Tersedianya update data terpilah SDM RS .Tersedianya data terpilah fasilitas ramah gender di lingkungan RS.Peningkatan pengetahuan dan pemahaman pejaba pemegang kebijakan tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG). Sarana prasarana fasilitas umum di lingkungan rumah sakit sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan ramah gender, Pedoman, alur pelayanan dan SPO pelayanan geriatri tereview secara rutin
Outcome:
Kepuasan pelayanan pada pasien terhadap pelayanan dan fasilitas ramah gender di lingkungan RSUD dr. Mohamad Soewandhie