Gender Analysis Pathway
RSUD Dr. Mohamad Soewandhie

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat
Kegiatan:
Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat daerah Kabupaten atau Kota ((pelayanan obstetri neonatal emergency komperhensif (PONEK RS))
Sub Kegiatan:
Operasional Pelayanan Rumah Sakit
Tujuan Sub Kegiatan:
Jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan rumah sakit
Data Umum:
data umum pada kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Jumlah tenaga kesehatan yang melayani PONEK RS adalah 22 orang bidan dengan 1 orang sudah terlatih PONEK,
Penerima manfaat pelayanan PONEK selama tahun 2021 Bulan Januari sampai Juni adalah 995 orang,
Angka kematian ibu (AKI) selama bulan januari - juni 2021 adalah 0,004 atau 4 orang dari 979 KH. Angka tersebut masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan tujuan SDG's yang ingin dicapai pada tahun 2030 yaitu 0,0007,
Angka kematian neonatal selama bulan januari - juni 2021 adalah 0,016 atau 16 per 979 KH. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tujuan SDG's yang ingin dicapai pada tahun 2030 yaitu 0,012.
Akses:
Sebanyak 10 persen pasien PONEK menggunakan sistem pembiayaan umum atau belum mempunyai jaminan kesehatan.
Partisipasi:
Masih ditemui pasien PONEK yang belum mengetahui dengan baik tentang kehamilan dan persalinan termasuk kesiapan mental dan fisik dalam menghadapi proses persalinan.
Kontrol:
Kebanyakan pasien PONEK belum berdaya secara mandiri untuk memutuskan pelayanan atas persalinannya karena keputusan ada di tangan suami atau keluarga.
Manfaat:
Angka kematian ibu dan bayi selama semester 1 tahun 2021 pada angka 4 per 979 KH dan 16 per 979 KH
Tenaga medis tidak bisa dengan cepat melakukan terapi yang dibutuhkan karena pembiayaan umum membuat pihak pasien atau keluarga ragu atau tidak cepat dalam membuat keputusan atas rencana terapi yang seharusnya diterima, Masih ditemui kendala pada tenaga medis dalam menggali informasi pasien dalam kondisi stres, Ada pasien yang tidak didampingi langsung selama proses perawatan dan persalinan , Kemampuan bidan belum merata dan terlatih PONEK secara menyeluruh Pasien tidak bisa memanfaatkan program JKS dikarena ada masalah dalam kelengkapan administrasi kependudukan, Kesiapan mental ibu hamil yang kurang dalam menghadapi proses kehamilan dan persalinan, Pengetahuan dan perilaku ibu hamil dan keluarga dalam perawatan ibu hamil , Menurunnya angka kematian ibu dan neonatal di rumah sakit dengan upaya peningkatan kemampuan tenaga medis dan paramedis baik kompetensi kebidanan maupun kemampuan komunikasi dengan pasien serta peningkatan kemampuan ibu hamil dan keluarga dalam mempersiapkan persalinan, Peningkatan kompetensi seluruh pemberi pelayanan PONEK RS (kompetensi kebidanan maupun KIE pasien, Peningkatan kegiatan PKRS terutama tentang kehamilan dan persalinan, Kerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Dispendukcapil dan kecamatan kelurahan dalam upaya memampukan ibu-ibu, Pemetaan data SDM yang belum mendapatkan pelatihan tenaga medis spesialis dan bidan, Pelatihan dan pendampingan bidan RS tentang komunikasi efektif, Pelaksanaan pelatihan bagi SDM pemberi pelayanan PONEK, Pelayanan PONEK RS (mulai dari input, proses pelayanan sampai dengan evaluasi pelayanan), Menyiapkan media penyuluhan baik poster, leaflet, video terkait tema persalinan dan perawatan ibu hamil, Melakukan PKRS kepada pengunjung RS, Rapat koordinasi dengan instansi terkait Data tenaga bidan yang melayani di PONEK RS yang sudah bersertifikat , Data keluhan pasien dan keluarga terkait kesalahpahaman ketika berkomunikasi pasien dengan bidan, Data jumlah bidan yang mendapat pelatihan PONEK, Data kunjungan pasien PONEK RS, Data media penyuluhan, Data jadwal penyuluhan atau KIE ke pasien dan pengunjung RS, Jumlah kegiatan koordinasi lintas sektoral
Output:
Tersedianya data jumlah tenaga bidan yang melayani di PONEK RS yang bersertifikat , Jumlah tenaga kesehatan terutama bidan PONEK yang mendapatkan peningkatan kemampuan komunikasi sehingga berkurang kasus keluhan pasien dan keluarga pendamping , Meningkatnya jumlah tenaga bidan yang melayani di PONEK RS yang bersertifikat. (dari 1 orang menjadi 5 orang), Meningkatnya angka kunjungan pasien PONEK RS, Bertambahnya ketersediaan media atau alat bantu penyuluhan, Terlaksananya jadwal penyuluhan atau KIE pengunjung terkait ibu hamil dan ibu bersalin sesuai jadwal, Adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kehamilan dan persalinan,Adanya pemahaman yang sama terkait pelayanan pasien rumah sakit terutama terkait pembiayaannya.
Outcome:
Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan PONEK .Menurunnya angka kematian ibu menjadi 3 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal 14 per kelahiran hidup