Gender Analysis Pathway
Dinas Perhubungan

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Program Penyelenggaraan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (LLAJ)
Kegiatan:
Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor
Sub Kegiatan:
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor
Tujuan Sub Kegiatan:
Meningkatkan Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) yang transparan dan akuntabel berbasis IT dan Kendaraan Yang Laik Jalan
Data Umum:
Jumlah kendaraan bermotor yang dilaksanakan di Pengujian Kendaraan bermotor Tandes (JBB > 3,5 Ton) dan Wiyung (JBB ≤ 3,5 Ton) dengan traget output yang ditentukan sebanyak 134.525 kendaraan yang Lulus Uji. Tenaga penguji Terdiri dari : 1. Laki – Laki = 35 Orang (Terdiri dari 14 PNS dan 21 Non PNS) 2. Perempuan = 3 Orang (Terdiri dari 1 PNS dan 2 Non PNS)
-
-
-
-
Akses:
Memberikan pelayanan prima kepada semua masyarakat.
Partisipasi:
Sebagaian Penguji Kendaraan Bermotor laki –laki
Kontrol:
Pelatihan teknis lebih banyak diikuti oleh laki-laki.
Manfaat:
Layanan lebih fokus pada aspek teknis tanpa mempertimbangkan aspek kenyamanan pengguna.
Representasi Gender Mayoritas tenaga kerja di bidang ini adalah laki-laki, terutama di posisi teknis dan kepemimpinan Pendidikan dan Pelatihan Peluang pelatihan lebih sering diberikan kepada laki-laki. Fasilitas dan Infrastruktur Pendukung Minimnya fasilitas yang mendukung kebutuhan perempuan, seperti ruang laktasi dan kebijakan kerja fleksibel. Mobilitas dan Keamanan Lokasi layanan pengujian kendaraan berada di area industri atau pergudangan Meningkatkan Aksesibilitas Layanan bagi Semua Gender Mengembangkan platform digital yang mudah diakses dan dipahami oleh semua gender. Menyediakan Lingkungan Layanan yang Ramah Gender - Menyediakan fasilitas khusus, seperti ruang laktasi, toilet perempuan, dan ruang tunggu yang nyaman. - Menerapkan kebijakan anti-diskriminasi dan pelecehan dalam lingkungan kerja dan pelayanan. Peningkatan Aksesibilitas Menyediakan jalur khusus bagi perempuan dan kelompok rentan untuk mempercepat proses layanan. Menciptakan Lingkungan Layanan yang Ramah Gender - Menyediakan fasilitas pendukung seperti toilet perempuan, ruang laktasi, dan ruang tunggu yang aman dan nyaman. - Meningkatkan kesadaran petugas layanan melalui pelatihan tentang kesetaraan gender Penguatan Kebijakan Berbasis Gender - Melibatkan perempuan dalam proses pengambilan keputusan terkait layanan. - Menerapkan sistem monitoring dan evaluasi berbasis gender. Profil Pengguna Layanan Jumlah pengguna laki-laki dan perempuan - Usia pengguna layanan. - Latar belakang pendidikan. - Pekerjaan pengguna layanan. Kepuasan Layanan - Tingkat kepuasan pengguna laki-laki dan perempuan terhadap layanan. - Persepsi tentang kenyamanan dan keamanan di lokasi layanan. - Pengalaman pengguna terkait diskriminasi atau hambatan berbasis gender. Representasi Gender dalam Tenaga Kerja - Jumlah petugas laki-laki dan perempuan dalam layanan pengujian kendaraan. - Proporsi perempuan di posisi teknis dan manajerial. - Tingkat pendidikan dan pengalaman kerja petugas perempuan.
Output:
1. Fasilitas seperti toilet, ruang tunggu khusus perempuan tersedia di lokasi uji kendaraan bermotor. 2. Jumlah perempuan yang mengikuti sosialisasi meningkat. 3. Meningkatnya jumlah perempuan yang memiliki keterampilan dasar dalam pengecekan kendaraan.
Outcome:
1. Peningkatan kenyamanan dan akses perempuan dalam melakukan uji kendaraan. 2. Perempuan lebih sadar akan pentingnya pengujian kendaraan dan keselamatan berkendara 3. Perempuan lebih mandiri dalam memastikan kendaraannya aman sebelum digunakan.