Gender Analysis Pathway
Dinas Kesehatan

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Pemberdayaan Kesehatan Bidang Kesehatan
Kegiatan:
Pengembangan dan pelaksanaan upaya Kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) tingkat daerah kabupaten/ kota
Sub Kegiatan:
Bimbingan teknis dan supervisi pengembangan dan pelaksanaan upaya Kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM
Tujuan Sub Kegiatan:
Jumlah jenis UKBM yang dibina di Masyarakat berjalan sesuai dengan target
Data Umum:
Data kependudukan warga Kota Surabaya pada tahun 2022 menurut proyeksi adalah kurang lebih 2.928.058 jiwa dengan rincian : L : 1.445.775 jiwa (49,38%) P : 1.482.283 jiwa (50,62%)
Jumlah Kader Surabaya Hebat (KSH) pada tahun 2022 adalah 27.789 orang dengan rincian: L : 409 orang(1.47%) P: 27.380 orang (98.53%)
Berdasarkan usia, masih terdapat kader Surabaya sehat masuk kategori pra lansia dan lansia, kurang lebih 20%
Jumlah posyandu di Kota Surabaya 2.731 posyandu yang terbagi pada 154 kelurahan
-
Akses:
Laki-laki dan perempuan mempunyai akses yang sama pada Kepesertaan Kader Surabaya Hebat
Partisipasi:
Kepesertaan Kader Surabaya Hebat Laki-laki lebih rendah dibandingkan perempuan
Kontrol:
SDM Puskesmas
Manfaat:
Masyarakat Surabaya memperoleh manfaat secara langsung dan lebih dekat dengan Kader Surabaya Hebat
1. Alokasi anggaran yang cukup besar 2. Kepesertaan KSH yang sering berubah setiap bulan akan mempengaruhi ketersediaan data 1. Usia KSH yang masuk pra lansia dan lansia menjadi kendala dalam menerapkan sistem pelaporan secara digital 2. Proporsi kader belum merata antar RT/RW/Posyandu 3. Minat masyarakat usia produktif kurang untuk menjadi KSH 4. Jumlah kader Surabaya hebat masih didominasi oleh para perempuan sebesar 98.53 persen 5. KSH merupakan kader yang membidangi banyak jenis kegiatan dengan OPD pengampu yang berbeda sehingga masih ditemukan overlapping pada tupoksi 6. Kondisi pandemic menyebabkan masyarakat belum sepenuhnya bisa mengikuti dan menerima manfaat terhadap kegiatan UKBM Meningkatkan peran serta masyarakat dalam Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat yang berberdaya dan berkeadilan gender 1. Melakukan pelatihan peningkatan kapasitas terhadap KSH secara rutin 2. Melakukan kegiatan promosi kesehatan terkait peran serta masyarakat dalam pembangunan Kesehatan 3. Melaksanakan koordinasi lintas sector terkait misalnya OPD di lingkungan pemerintah Kota Surabaya serta kecamatan/kelurahan 4. Memberikan honorarium isentif sebagai bentuk penghargaan kepada para KSH 1. Hampir 20 persen KSH berusia pra lansia dan lansia 2. Jumlah kader yang belum merata pada masing wilayah RT/RW/Posyandu 3. Jumlah KSH berjenis laki-laki lebih sedikit dari perempuan (1.47%) 4. Jumlah posyandu yang besar yaitu 2.731
Output:
1. Adanya peningkatan kapasitas KSH dalam membantu dalam pelaksanaan UKBM 100 persen 2. Adanya kenaikan peran serta aktif masyarakat usia produktif dalam kegiatan UKBM sebesar 5 persen 3. Adanya kenaikan jumlah KSH laki-laki di Kota Surabaya 2 persen 4. Pelaksanaan kegiatan UKBM berjalan sesuai rencana dan jadwal 100 persen 5. Semua KSH menerima honorarium insentif secara tepat waktu 100 persen 6. Adanya kepuasan para kader Surabaya hebat dalam menjalankan kegiatannya
Outcome:
Peningkatan peran serta masyarakat dalam Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat