Gender Analysis Pathway
Kecamatan Simokerto

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan Simokerto
Kegiatan:
Kegiatan Pemberdayaan Kelurahan Simokerto
Sub Kegiatan:
Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan Simokerto
Tujuan Sub Kegiatan:
Jumlah Sarana dan Prasarana Kelurahan Simokerto yang Terbangun
Data Umum:
Jumlah Penduduk Kelurahan Simokerto : L : 10.366 orang P : 10.713 orang
Jumlah RT tahun 2023: L : 56 orang P : 24 orang
Jumlah RW tahun 2023 : L : 11 orang P : 3 orang
Jumlah Keluarga Miskin di Kel.Simokerto : 771 KKL (Kepala Keluarga Laki-laki) 248 KKP (Kepala Keluarga Perempuan)
Adanya kelompok pembuatan/menjahit alas kaki Pelaksana sub kegiatan L : 5 Orang P : 1 Orang
Akses:
• Warga memiliki akses untuk pengajuan saluran maupun jalan paving baru • Balai RW memiliki akses dalam pengadaan sarana dan prasarana untuk mendukung aktivitas kegiatan masyarakat
Partisipasi:
• Warga maupun RT/RW dapat memanfaatkan balai RW yang telah direhabilitasi
Kontrol:
• Masyarakat baik laki-laki atau perempuan hadir atas kehendak sendiri
Manfaat:
• Terkait penerima manfaat Pokmas yang didominasi oleh laki – laki, sarpras yang dimiliki juga belum memadai
• Kurangnya pemahaman SDM Kelurahan Simokerto terhadap kesetaraan gender • Diperlukannya rehabilitasi sarpras Balai RW untuk kegiatan masyarakat seperti TK/PAUD, Pelayanan dan PKK (Multiguna) • Dominasi gender laki – laki sebagai SDM sebagai tenaga pembangunan sarpras di Kelurahan Simokerto • Adanya persepsi dari masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana kelurahan Simokerto lebih sesuai jika dilaksanakan laki-laki • Terkendalanya status tanah Balai RW yang akan direhabilitasi. • Meningkatkan kapasitas Pokmas dan Ormas yang melaksanakan pemenuhan kebutuhan operasional (sarana dan prasarana) • Terwujudnya Rehabilitasi Balai RW • Penyediaan sarana dan prasarana padat karya di Kelurahan Simokerto. • Pembangunan rehabilitasi Balai RW • Memastikan status tanah untuk pendukung pelaksanaan rehabilitasi Balai RW. • Rutinitas kerja bakti rutin dengan melibatkan semua gender. • Telah disiapkannya Anggaran rehabilitasi balai RW • Pengecekan status tanah ke OPD terkait
Output:
• Rutinitas kerja bakti dengan melibatkan semua gender • Terlaksananya pembangunan rehabilitasi balai RW • Identifikasinya status tanah dari Balai RW yang akan di rehabilitasi.
Outcome:
• Terlaksananya rutinitas kerja bakti dengan melibatkan semua gender • Terlaksananya pembangunan rehabilitasi balai RW agar dapat memberikan manfaat kepada semua kalangan. • Teridentifikasinya status tanah dari Balai RW yang akan di rehabilitasi.