Gender Analysis Pathway
Kecamatan Sukolilo

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Program Penyelenggaraan Pemerintahan Dan Pelayanan Publik
Kegiatan:
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang tidak Dilaksanakan oleh Unit Kerja Perangkat Daerah yang Ada di Kecamatan
Sub Kegiatan:
Peningkatan Efektifitas Pelaksanaan Pelayanan kepada Masyarakat di Wilayah Kecamatan
Tujuan Sub Kegiatan:
Meningkatnya kualitas pelayanan publik yang efektif dan inovatif
Data Umum:
Jumlah Warga Kecamatan Sukolilo L: 55.722 P: 57.044
-Jumlah Tokoh Masyarakat yang menerima informasi tentang Operasional pengelolaan Administrasi : L: 395 P: 46
Jumlah Tokoh Masyarakat (LPMK,RW,RT)yang menerima Operasional pengelolaan Administrasi . L: 395 P: 46
Pejabat yang melakukan pengawasan pada kegiatan tersebut Eselon III L : 1 P : 1 Eselon IV L : 4 P : 4
-Meningkatnya jumlah Tokoh Masyarakat (LPMK,RW,RT) yang memperbaiki Mutu pelayanan L: 395 P: 46
Akses:
Adanya kesamaan kesempatan menerima informasi tentang Operasional pengelolaan Administrasi. Namun Jumlah penerima informasi perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Dengan perbandingan Laki laki (89 %) Perempuan (11 %)
Partisipasi:
Proporsi jumlah Tokoh Masyarakat (LPMK,RW,RT)yang menerima Operasional pengelolaan Administrasi lebih banyak laki-laki daripada perempuan dengan presentase laki-laki sebanyak 89 %, perempuan 11 %.
Kontrol:
Proporsi pejabat yang melakukan pengawasan terhadap kegiatan ini seimbang antara pejabat laki-laki dan perempuan.
Manfaat:
Proporsi Tokoh Masyarakat (LPMK,RW,RT) Laki-laki yang memperbaiki Mutu pelayanan lebih tinggi dari perempuan Dengan perbandingan Laki laki (89 %) Perempuan (11%)
- Tidak semua SDM dalam OPD paham tentang konsep Gender atau pembangunan responsif Gender. - Kurang tersedianya Operasional pengelolaan Administrasi untuk mendukung kesetaraan Gender. Adanya persepsi masyarakat bahwa pengelola administrasi pelayanan adalah laki-laki. Adanya anggapan bahwa perempuan belum punya kemampuan pemahaman administrasi pelayanan yang baik Meningkatkan mutu pelayanan Tokoh Masyarakat tentang administrasi kemasyarakatan baik laki-laki maupun perempuan 1. Monitoring Pengelolaan Administrasi Pelayanan 2. Pemberian Honor bagi Tokoh Masyarakat Jumlah Tokoh Masyarakat yang menerima informasi tentang Operasional pengelolaan Administrasi. L: 395 P: 46 Jumlah Tokoh Masyarakat (LPMK,RW,RT)yang menerima Operasional pengelolaan Administrasi. L: 393 P: 46 Jumlah Tokoh Masyarakat (LPMK,RW,RT) yang memperbaiki Mutu pelayanan L: 393 P: 46
Output:
Meningkatkan akses informasi tentang tentang Operasional pengelolaan Administrasi. dari (2021) L 99 (%) Menjadi (2022) L 90 (%) dari (2021) P 1 (%) Menjadi (2022) P 10 (%)
Outcome:
Meningkatnya Tokoh Masyarakat (LPMK,RW,RT) yang memperbaiki Mutu pelayanan. dari (2021) L 99 (%) Menjadi (2022) L 90 (%) dari (2021) P 1(%) Menjadi (2022) P 10 (%)