Gender Analysis Pathway
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Pengendalian Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
Kegiatan:
Penjaminan Kesehatan Hewan, Penutupan dan Pembukaan Daerah Wabah Penyakit Hewan Menular Dalam Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan:
Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan dan Zoonosis
Tujuan Sub Kegiatan:
Penyusunan Laporan Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan dan Zoonosis
Data Umum:
Laporan yang disusun dalam rangka Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan dan Zoonosis, terdiri dari : 1. Laporan kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Pencegahan Penyakit Hewan serta Zoonosis 2. Laporan kegiatan Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan LSD pada peternak di Kecamatan 3. Laporan kegiatan Sosialisasi Tata Laksana Pemotongan Hewan Kurban
Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan dan Zoonosis dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang berasal dari hewan dan/ produk asal hewan baik yang bersifat zoonosis maupun non zoonosis
Pada tahun 2023 kegiatan Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan LSD diadakan untuk meningkatkan kewaspadaan peternak terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK) dan LSD karena historis kejadian penyakit tersebut di Tahun 2022.
Pada Tahun 2022 kegiatan Sosialisasi Tata Laksana Pemotongan Hewan Kurban tidak terlaksana karena adanya pergeseran anggaran sesuai kebutuhan prioritas lainnya
DATA TERPILAH: Jumlah pemilik hewan yang menerima Pelayanan Kesehatan Hewan dan Pencegahan Penyakit Hewan Tahun 2022 L : 817 orang (66%), P : 416 orang (34%)
Akses:
Peserta kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Pencegahan Penyakit Hewan serta Zoonosis mendapatkan akses dari media sosial (pelayanan kesehatan di Klinik Hewan), informasi dari kader vaksinator flu burung kelurahan, dan Penyuluh Lapangan (vaksinasi PMK ternak dan pengobatan ternak).
Partisipasi:
Proporsi yang mengikuti pelaksanaan Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan dan Zoonosis lebih banyak laki-laki (66%) daripada perempuan (34%).
Kontrol:
Pejabat pengampu kegiatan - Eselon II P: 1 orang - Eselon III L: 1 orang Peserta yang mengikuti kegiatan pelayanan kesehatan hewan dan pencegahan penyakit hewan serta zoonosis berdasarkan kebutuhan hewannya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit hewan Peserta yang mengikuti kegiatan Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan LSD adalah peternak berdasarkan usulan dari Kecamatan dan Penyuluh Lapangan Peserta yang mengikuti kegiatan Sosialisasi Tata Laksana Pemotongan Hewan Kurban adalah panitia pemotongan hewan kurban berdasarkan usulan dari Kecamatan
Manfaat:
Proporsi perempuan yang menerima manfaat pelayanan kesehatan hewan pencegahan penyakit hewan masih rendah.
1. Dinas tidak bisa menyelenggarakan Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan dan Zoonosis secara optimal karena menyesuaikan ketersediaan anggaran 2. Isu gender belum menjadi dasar untuk menentukan pemilihan pejabat pengampu pelaksana pencapaian target Pengendalian Penanggulangan Penyakit Hewan dan Zoonosis 3. Belum adanya mekanisme pelayanan yang mengatur partisipasi dan manfaat yang bisa diambil secara adil antara laki-laki dan perempuan -Adanya anggapan bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan perawatan hewan lebih cocok dilakukan laki-laki daripada perempuan karena dipandang pekerjaan yang kotor dan berat - Adanya persepsi pekerjaan tersebut terlalu sulit bagi perempuan khususnya dalam hal handling hewan Penyusunan Laporan Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan dan Zoonosis yang terdiri dari: 1. Laporan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Pencegahan Penyakit Hewan serta Zoonosis 2. Laporan kegiatan Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan LSD pada peternak di Kecamatan 3. Laporan kegiatan Sosialisasi Tata Laksana Pemotongan Hewan Kurban 1. Pelayanan Kesehatan Hewan berupa pengobatan hewan (ternak dan non ternak) dan Pencegahan Penyakit Hewan pada ternak berupa vaksinasi dan desinfeksi sarana peternakan 2. Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan LSD pada peternak di Kecamatan 3. Sosialisasi Tata Laksana Pemotongan Hewan Kurban pada Panitia Pemotongan Hewan Kurban - Penyediaan biaya transport bagi kader Flu Burung Kelurahan dan peserta sosialisasi - Penyediaan honorarium narasumber - Penyediaan makanan dan minuman bagi peserta sosialisasi - Penyediaan sarana dan prasarana sosialisasi - Penyediaan sarana dan prasarana kegiatan pelayanan kesehatan hewan dan pencegahan penyakit hewan Pada tahun 2022: 1. Peserta yang berpartisipasi pada kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Pencegahan Penyakit Hewan diikuti lebih banyak laki-laki (66%) daripada perempuan (34%) 2. Jumlah peserta yang berpartisipasi kegiatan Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan LSD pada peternak di Kecamatan belum ada karena pelaksanaan kegiatan tidak ada 3. Jumlah peserta yang berpartisipasi kegiatan Sosialisasi Tata Laksana Pemotongan Hewan Kurban pada panitia pemotongan hewan kurban belum ada karena pelaksanaan kegiatan tidak ada
Output:
1. Terwujudnya kegiatan pelayanan kesehatan hewan dan pencegahan penyakit hewan sejumlah 12 bulan 2. Terwujudnya kegiatan Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan LSD pada peternak di Kecamatan sebanyak 200 orang 3. Terwujudnya kegiatan Sosialisasi Tata Laksana Pemotongan Hewan Kurban pada Panitia Pemotongan Hewan Kurban sebanyak 100 orang Tersedianya : - Transport lokal : Rp. 28.980.000,- - Honorarium narasumber : Rp. 23.400.000,- - Sarana prasarana sosialisasi : Rp. 301.809,- - Sarana prasarana pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit hewan : Rp. 241.207.969,-
Outcome:
INDIKATOR SUB KEGIATAN - Jumlah wilayah pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan dan zoonosis (12 Laporan) INDIKATOR KEGIATAN - Persentase hewan sehat yang telah diintervensi pelayanan kesehatan hewan (80%) INDIKATOR PROGRAM - Persentase populasi ternak yang mendapatkan vaksinasi dan pengobatan (89,50%)