Gender Analysis Pathway
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Program Pembinaan dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya
Kegiatan:
Perumusan Kebijakan Teknis dan Pemantapan Pelaksanaan Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya
Sub Kegiatan:
Pelaksanaan Koordinasi di Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika, Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan di Daerah
Tujuan Sub Kegiatan:
1.Menyalurkan Aspirasi Lembaga Keagamaan, Organisasi keagamaan dan masyarakat dalam bentuk Rekomendasi sebagai bahan pijakan Pemerintah Kota 2.Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Surabaya dengan semangat tenggang rasa, teposeliro dan saling menghargai 3.Meminimalisir Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika 4.Menjaga masyarakat Surabaya dari Bahaya dan Ancaman Narkotika demi menjaga keutuhan NKRI
Data Umum:
Jumlah masyarakat kota Surabaya L: 1.433.967 P: 1.459.731
Jumlah masyarakat yang mendapat informasi/undangan terkait kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika jumlah peserta yang hadir L: 89 P: 31
Jumlah masyarakat yang mendapat informasi/undangan terkait kegiatan pemahaman terkait pendirian rumah ibadat di kecamatan / kelurahan jumlah peserta yang hadir L: 174 P: 26
Jumlah masyarakat yang mendapat informasi/undangan terkait kegiatan Dialog radikalisme jumlah peserta yang hadir L: 9 P: 41
-
Akses:
Adanya kesamaan peluang untuk mendapatkan akses informasi terkait Sosialisasi P4GN , Dialog Radikalisme dan Pemahaman tata cara pendirian rumah ibadat namun laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan
Partisipasi:
Proporsi yang menghadiri kegiatan lebih banyak laki-laki daripada perempuan
Kontrol:
Pejabat pengampu sub kegiatan didominasi oleh perempuan
Manfaat:
Proporsi warga Surabaya yang memiliki pemahaman terkait pemahaman pendirian rumah ibadat, Dialog radikalisme dan P4GN didominasi oleh laki-laki
Masih adanya SDM yang belum mendapatkan pelatihan terkait gender - Jumlah Ketua LPMK, Ketua/Pengurus RW dan RT, Pengurus Rumah Ibadat, di kota Surabaya masih banyak yang laki-laki dan ketika ada kegiatan pemahaman pendirian rumah ibadat yang diutus laki-laki - Pola pikir masyarakat yang menganggap pengurusan perijinan IMB rumah ibadat lebih cocok untuk laki-laki - Pola pikir masyarakat yang menjadi pengurus rumah ibadat lebih cocok laki-laki - Terkait kegiatan dialog radikalisme jumlah mahasiswa yang mengikuti lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena materi radikal lebih cocok untuk laki-laki - Terkait kegiatan P4GN jumlah PNS yang mengikuti lebih banyak laki-laki daripada perempuan disebabkan jumlah PNS di wilayah dimaksud lebih banyak laki-laki dan laki-laki lebih berpotensi terindikasi. Menghadirkan lebih banyak perempuan di kegiatan - Kegiatan pemahaman terkait pendirian rumah ibadat di kecamatan / kelurahan diusulkan menambah peserta perempuan - Dialog Radikalisme diusulkan menambah anggota perempuan - P4GN diusulkan menambahkan anggota perempuan Kegiatan Pemahaman pendirian rumah ibadat yang telah berjalan keikutsertaan perempuan dan laki-laki Pada tahun 2023 L: 174 P: 26 - Kegiatan dialog radikalisme Tahun 2023 menjadi L: 9 P: 41 - Kegiatan Jumlah peserta P4GN Tahun 2023 L: 89 P: 31
Output:
- Meningkatnya kehadiran peserta yang seimbang antara laki-laki dan perempuan dalam kegiatan pemahaman terkait pendirian rumah ibadat - Meningkatnya kehadiran peserta yang seimbang antara laki-laki dan perempuan dalam kegiatan dialog radikalisme - Meningkatnya kehadiran peserta yang seimbang antara laki-laki dan perempuan dalam kegiatan P4GN
Outcome:
Terselenggaranya kegiatan pemahaman terkait pendirian rumah ibadat, dialog radikal dan P4GN yang responsif gender