Gender Analysis Pathway
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana Pertanian
Kegiatan:
Pengawasan Penggunaan Sarana Pertanian
Sub Kegiatan:
Pendampingan Penggunaan Sarana Pendukung Pertanian
Tujuan Sub Kegiatan:
Meningkatnya Jumlah Peserta Pembinaan Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Data Umum:
Jumlah Penduduk Kota Surabaya Laki-laki 1.425.168 Perempuan 1.449.146
Adanya kesamaan peluang untuk mendapatkan informasi Pendampingan Penggunaan Sarana Pendukung Pertanian Laki-laki 1.425.168 (49,59%) Perempuan 1.449.146 (50,41%)
Jumlah masyarakat pembudidaya tanaman hortikultura yang menerima Pendampingan Penggunaan Sarana Pendukung Pertanian laki-laki 76 orang (35%) perempuan 140 orang (65%)
Eselon II : Laki-laki = 1 Perempuan = 0 Eselon III : Laki-laki =1 Perempuan = 0 Eselon IV : Laki-laki = 0 Perempuan = 1
Tersedianya masyarakat pembudidaya tanaman hortikultura yang paham akan pengetahuan berbudidaya buah dan sayuran dengan cara tabulapot dan hidroponik secara baik dan benar sehingga bisa meningkatkan ketersediaan dan kualitas konsumsi produk pertanian laki-laki 76 orang (35%) perempuan 140 orang (65%)
Akses:
Adanya kesamaan peluang untuk mendapatkan informasi Pendampingan Penggunaan Sarana Pendukung Pertanian. Namun, jumlah laki-laki yang mendapat informasi Pendampingan Penggunaan Sarana Pendukung Pertanian lebih rendah daripada perempuan. laki-laki: 35% perempuan: 65%
Partisipasi:
Proporsi pembudidaya tanaman hortikultur yang mengikuti Pendampingan Penggunaan Sarana Pendukung Pertanian lebih tinggi perempuan daripada laki-laki.
Kontrol:
Pejabat pengawas sub kegiatan Pendampingan Penggunaan Sarana Pendukung Pertanian didominasi oleh laki-laki
Manfaat:
proporsi laki-laki yang teredukasi tentang budidaya tabulapot, tasapot dan hidroponik secara baik dan benar sehingga bisa meningkatkan ketersediaan dan kualitas konsumsi produk pertanian masih rendah
- Adanya keterbatasan kuantitas dan kualitas SDM perihal Pembangunan Pengarusutamaan Gender - Adanya keterbatasan anggaran - Adanya anggapan di masyarakat bahwa untuk menjadi pembudidaya tanaman hortikultura dilahan pekarangan lebih sesuai dilaksanakan oleh perempuan karena dianggap perempuan lebih telaten dan bisa menjadi pekerjaan sampingan/ hobby - Kurangnya kesadaran laki-laki untuk berbudidaya tanaman hortikultura dalam memanfaatkan lahan pekarangan Meningkatnya Jumlah peserta pembinaan pemanfaatan lahan pekarangan baik laki-laki maupun perempuan - Memberikan pelatihan budidaya tabulapot (tanaman buah dalam pot) -Memberikan pelatihan budidaya tasapot (tanaman sayuran dalam pot) - Memberikan pelatihan budidaya sayuran dengan cara hidroponik - Adanya kesamaan peluang untuk mendapatkan informasi Pendampingan Penggunaan Sarana Pendukung Pertanian Laki-laki 1.425.168 (49,59%) Perempuan 1.449.146 (50,41%) - Jumlah masyarakat masyarakat pembudidaya tanaman hortikultura yang menerima Pendampingan Penggunaan Sarana Pendukung Pertanian laki-laki 76 orang (35%) perempuan 140 orang (65%) - Tersedianya masyarakat pembudidaya tanaman hortikultura yang paham akan pengetahuan berbudidaya buah dan sayuran dengan cara tabulapot dan hidroponik secara baik dan benar sehingga bisa meningkatkan ketersediaan dan kualitas konsumsi produk pertanian laki-laki 76 orang (35%) perempuan 140 orang (65%)
Output:
Meningkatnya jumlah pembudidaya tanaman hortikultura yang menerima Pendampingan Penggunaan Sarana Pendukung Pertanian dari 216 orang menjadi 462 orang, untuk laki-laki 76 orang menjadi 185 orang (40%) dan perempuan 140 orang menjadi 277 orang (60%)
Outcome:
Tersedianya pembudidaya tanaman hortikultura yang terampil dan profesional terdiri dari laki-laki 76 orang menjadi 185 orang (40%) dan perempuan 140 orang menjadi 277 orang (60%)