Langkah 1 | Langkah 2 | Langkah 3 | Langkah 4 | Langkah 5 | Langkah 6 | Langkah 7 | Langkah 8 | Langkah 9 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis | Data Pembuka Wawasan | Isu Gender | Kebijakan dan Rencana Ke Depan | Pengukuran Hasil | ||||
Faktor Kesenjangan | Sebab Kesenjangan Internal | Sebab Kesenjangan Eksternal | Reformulasi Tujuan | Rencana Aksi | Data Dasar (Base-line) | Indikator Gender | ||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 |
Program:
Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
Kegiatan:
Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Karah
Sub Kegiatan:
Pemenuhan sarana kegiatan (pengadaan Filling Kabinet, Kipas Angin Dinding, Kursi Lipat, Kusrsi Plasti, Lemari besi,speaker portable dan pemberian permakanan Lansia,Paca,Yatim) Kelurahan Karah
Tujuan Sub Kegiatan:
• Upaya perlindungan dan jaminan sosial bagi Lansia dan penyandang disabilitas dalam bentuk pemenuhan kebutuhan dasar berupa pangan agar memperolehkehidupan yg layak • Upaya pemenuhan kebutuhan sarana untuk menunjang kegiatan di wilayah RW |
Data Umum:
Data Pembuka Wawasan Data Pilah Gender
Jumlah Warga Kelurahan Karah
L : 7899
P : 8643
LPMK
L=1 P =0,
RW
L : 11 P : 1,
RT
L : 46 P : 8
|
Akses:
1. Tidak semua mendapatkan informasi terkait perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari anggaran Dakel Kelurahan Karah 2. Kesempatan menerima informasi perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Dengan perbandingan Laki laki (30%) Perempuan (25%)
Partisipasi:
Proporsi Jumlah warga yang terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan lebih banyak laki-laki dari pada perempuan dengan presentase laki-laki sebanyak 30 %, perempuan 25 %.
Kontrol:
Proporsi pejabat yang melakukan pengawasan terhadap kegiatan ini. Eselon III: L=0 P=1, Eselon IV : L=1 P=3
Manfaat:
Proporsi Warga laki-laki yang mendapatkan Manfaat atas pengadaan sarana lebih bayak laki-la |
Tidak semua SDM dalam OPD paham tentang konsep Gender atau pembangunan responsif Gender. Kurang tersedianya sarana prasarana untuk mendukung kesetaraan Gender. | Adanya persepsi masyarakat bahwa keterlibatan perempuan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat tidak optimal Adanya anggapan bahwa perempuan lebih cocok menangani pekerjaan domestik Minimnya perlindungan terhadap perempuan dalam setiap kegiatan | Meningkatkan Pemahaman kesetaraan gender Meningkatakan perlindungan terhadap perempuan dalam semua aspek kegiatan | 1. Melakukan sosialisasi tentang kesetaraan gender kepada msyarakat 2. Meningkatkan perlindungan keamanan kepada perempuan | Warga perempuan banyak terlibat di dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Banyaknya perempuan yang berminat dalam setiap kegiatan |
Output:
a. Banyaknya minat perempuan untuk mengikuti kegiatan b. banyaknya perempuan yang mampu mengerjakan kegiatan kemasyarakatan
Outcome:
Meningkatnya jumlah partisipasi perempuan dalam kegiatan kemasyarakatan |