Gender Analysis Pathway
Dinas Sosial

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Kebijakan/Program/Kegiatan yang akan dianalisis Data Pembuka Wawasan Isu Gender Kebijakan dan Rencana Ke Depan Pengukuran Hasil
Faktor Kesenjangan Sebab Kesenjangan Internal Sebab Kesenjangan Eksternal Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar (Base-line) Indikator Gender
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Program:
Program rehabilitasi sosial
Kegiatan:
Rehabilitasi sosial penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya bukan korban HIV/AIDS dan NAPZA di luar panti sosial
Sub Kegiatan:
Pemberian Bimbingan Sosial kepada Keluarga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Bukan Korban HIV/AIDS dan NAPZA
Tujuan Sub Kegiatan:
Meningkatkan pelayanan rehabilitasi sosial PMKS
Data Umum:
Total PMKS UPTD Lingkungan Pondok Sosial Keputih Surabaya sebanyak 1100 orang
Jumlah PMKS yang ditampung dan menerima peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana : 1100 orang
• Partisipasi jumlah PMKS UPTD Lingkungan Pondok Sosial Keputih Surabaya sebanyak 1100 orang yang terdiri dari: 1. Laki – Laki : 750 Orang 2. Perempuan : 350 Orang
Eselon II : L : 1 P : 0 Eselon IV : L : 1 P : 1
Prosentase PMKS yang mendapat rehabilitasi serta pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar sebesar 100% (1100 orang yang terdiri laki – laki sebanyak 750 orang dan perempuan sebanyak 350 orang)
Akses:
Semua penghuni baik laki - laki maupun perempuan mendapat pelayanan dan rehabilitasi sosial yang sama
Partisipasi:
• Partisipasi Proporsi jumlah PMKS yang mendapat pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial 1100 orang lebih tinggi laki – laki dengan prosentase L : 68% P : 32%
Kontrol:
• Kontrol Jumlah pejabat pengawas kegiatan di UPTD Lingkungan Pondok Sosial Keputih didominasi laki-laki
Manfaat:
• Manfaat Semua PMKS di UPTD Lingkungan Pondok Sosial Keputih Mendapatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi yang sama
• Perlunya peningkatan kompetensi dari perawat pendamping dikarenakan hasil razia ODGJ yang dibawa dari jalan, sedangkan petugas tidak mengetahui latar belakang serta penyakit apa saja yang klien derita saat pertama kali masuk di UPTD Lingkungan Pondok Sosial Keputih Surabaya • keterbatasan ruang isolasi untuk penyakit menular • Terbatasnya pemahaman masyarakat terhadap penaganan klien ODGJ di wilayahnya • Keluarga maupun masyarakat susah untuk menerima kembali klien ODGJ yang sudah sembuh sosial. • Kurangnya panti / UPT milik provinsi yang dapat menerima klien ODGJ yang sudah membaik secara klinis • Dalam proses pemulangan ke daerah sering kali dijumpai kasus dimana keluarga sudah tidak mau lagi menerima sedangkan Dinsos Kab/Kota tersebut tidak punya shelter sehingga terjadi kesulitan saat pemulangan klien tersebut Peningkatan pemberian pelayanan atas pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi PMKS terutama klien ODGJ baik laki-laki maupun perempuan. • Melakukan pengobatan di Rumah Sakit Jiwa yang dilakukan secara rutin dan berkesinambungan • Mengajarkan kepada klien bagaimana kegiatan sehari hari seperti cara makan, mandi, gosok gigi dan berpakaian hal tersebut dilakukan agar mereka lebih bisa mandiri • Melakukan TAK ( Terapi Aktivitas Kelompok ) seperti senam, kegiatan PBB, menanam , sholat berjamaah, membuat kerajinan tangan untuk klien ODGJ • Pemulangan klien ODGJ yang sudah sembuh Sosial ke keluarga dan masyarakat • Memberikan arahan kepada pihak keluarga dan perangkat desa di wilayah klien tentang penanganan klien ODGJ. • Penyaluran klien ODGJ yang sudah membaik secara klinis ke panti / UPT milik Provinsi • Jumlah penghuni UPTD Lingkungan Pondok Sosial Keputih Surabaya sebanyak 1100 orang yang terdiri dari: 1. Laki : 750 Orang 2. Perempuan : 350 Orang
Output:
Meningkatnya jumlah PMKS yang ditampung UPTD Lingkungan Pondok Sosial Keputih tahun 2019 laki – laki 615 orang menjadi 750 orang di tahun 2021 tahun 2019 perempuan 240 orang menjadi 350 orang di tahun 2021
Outcome:
Meningkatnya PMKS yang mendapat rehabilitasi serta pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar