NAMA PERANGKAT DAERAH
|
Kecamatan Asemrowo |
UNIT ORGANISASI
|
Kecamatan Asemrowo |
TAHUN ANGGARAN
|
2023 |
PROGRAM
|
Penyelenggaraan pemerintahan dan Pelayanan Publik |
KEGIATAN
|
Penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang tidak dilaksanakan oleh Unit Kerja Perangkat Daerah yang ada di Kecamatan |
SUB KEGIATAN
|
Peningkatan Efektifitas Pelaksanaan Pelayanan kepada Masyarakat di Wilayah Kecamatan |
TUJUAN SUB KEGIATAN
|
Peningkatan Mutu pelayanan administrasi kemasyarakatan baik yang berbasis TIK maupun tidak. |
KODE SUB KEGIATAN
|
7.01.02.2.02 Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang tidak dilaksanakan oleh Unit Kerja Perangkat Daerah yang ada di Kecamatan. |
ANALISIS SITUASI
|
-
Data Pembuka wawasan
- Jumlah Warga Kecamatan Asemrowo
L : 23951
P : 23350
- Jumlah Tokoh Masyarakat yang menerima informasi tentang Operasional Pengelolaan Administrasi baik yang berbasis TIK maupun tidak :
L : 127
P : 12
- Jumlah Tokoh Masyarakat ( LPMK, RW, RT) yang menerima operasional pengelolaan Administrasi
L: 127
P: 12
- Pejabat yang melakukan pengawasan pada kegiatan tersebut
Eselon III :
L : 1
P : 1
Eselon IV :
L : 2
P : 2
- Meningkatnya jumlah Tokoh Masyarakat (LPMK, RW, RT) yang memperbaiki Mutu Pelayanan
L: 127
P: 12
- Isu dan Faktor Kesenjangan Gender
- Faktor Kesenjangan :
Akses:
Adanya kesamaan kesempatan menerima informasi tentang operasional pengelolaan Administrasi. Namun jumlah penerima informasi perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Dengan perbandingan Laki-laki ( 91 %) Perempuan (9 %).
Partisipasi:
Proporsi jumlah Tokoh masyarakat (LPMK,RW, RT) yang menerima
Operasional pengelolaan administrasi lebih banyak laki-laki daripada perempuan dengan presentase laki-laki sebanyak 91 %, perempuan 9 %
Kontrol:
Proporsi Pejabat yang melakukan pengawasan terhadap kegiatan ini didominasi laki- laki
Manfaat:
Proporsi Tokoh Masyarakat (LPMK, RW, RT) laki-laki yang memperbaiki mutu Pelayanan lebih tinggi dari perempuan dengan perbandingan laki-laki ( 91 %) Perempuan ( 9 %).
- Sebab Kesenjangan Internal :
Tidak semua SDM dalam OPD paham tentang konsep Gender atau pembangunan responsif Gender.
Kurang Tersedianya Operasional pengelolaan administrasi untuk mendukung kesetaraan Gender
- Sebab Kesenjangan Eksternal :
Adanya persepsi masyarakat bahwa pengelola administrasi pelayanan adalah laki-laki.
Adanya anggapan bahwa perempuan belum punya kemampuan pemahaman administrasi pelayanan yang baik
|
CAPAIAN SUB KEGIATAN
|
-
Tolak Ukur :
Meningkatkan mutu pelayananTokoh mayarakat tentang administrasi kemasyarakatanbaik yang berbasis TIK maupun tidak, baik laki-laki maupun perempuan
-
Indikator dan Target Kinerja :
Output: Meningkatkan akses informasi tentang operasional pengelolaan Administrasi dari (2022)
L 90 % menjadi (2023) L 91 (%) dari ( 2022) P (10 %) menjadi (2023) P (9 %).
Outcome: Meningkatnya Tokoh masyarakat ( LPMK, RW, RT) yang memperbaiki mutu Pelayanan dari (2022) L 90 (%) menjadi (2023) L 91 %
|
JUMLAH ANGGARAN SUB KEGIATAN(Rp.)
|
1737000000 |
RENCANA AKSI
|
Aktivitas 1 |
1. REFORMULASI TUJUAN
- Meningkatkan mutu pelayanan Tokoh Masyarakat tentang administrasi kemasyarakatan baik laki-laki maupun perempuan. |
Aktivitas 2 |
1. RENCANA AKSI
- Monitoring Pengelolaan Administrasi Pelayanan baik yang berbasis TIK maupun tidak
- Pemberian Honor bagi Tokoh Masyarakat |
Aktivitas 3 |
Dana berasal APBD Kota Surabaya Tahun 2023 sebesar : Rp. 1.737.000.000 |
Aktivitas 4 |
Output :
Meningkatkan akses informasi tentang Operasional penelolaan Administrasi dari (2022) L 90 (%) menjadi (2023) L 91 (%) dari (2022) P 10 (%) menjadi (2023) P 9 %
Outcome :
Meningkatnya Tokoh masyarakat (LPMK, RW, RT) yang memperbaiki Mutu pelayanan dari (2022) L 90 (%) menjadi (2023) L 91 (%)
dari (2022) P 10 (%) menjadi (2023) P 9 (%). |
Aktivitas 5 |
7.01.02.2.02 Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang tidak dilaksanakan oleh Unit Kerja Perangkat Daerah yang ada di Kecamatan. |
|
INDIKATOR OUTCOME / DAMPAK / HASIL SECARA LUAS
|
Output:
Meningkatkan akses informasi tentang operasional pengelolaan Administrasi dari (2022)
L 90 % menjadi (2023) L 91 (%) dari ( 2022) P (10 %) menjadi (2023) P (9 %).
Outcome:
Meningkatnya Tokoh masyarakat ( LPMK, RW, RT) yang memperbaiki mutu Pelayanan dari (2022) L 90 (%) menjadi (2023) L 91 %
|