NAMA PERANGKAT DAERAH
|
Dinas Pendidikan |
UNIT ORGANISASI
|
Dinas Pendidikan |
TAHUN ANGGARAN
|
2021 |
PROGRAM
|
Program
Perlindungan Khusus Anak |
KEGIATAN
|
2.08.07.2.02.
03
Pengembang
an
Komunikasi,
Informasi
dan Edukasi
Anak yang
Memerlukan
Perlindungan
Khusus
Kewenangan
Kabupaten/K
ota |
SUB KEGIATAN
|
2.08.07.2.02.
03
Pengembang
an
Komunikasi,
Informasi
dan Edukasi
Anak yang
Memerlukan
Perlindungan
Khusus
Kewenangan
Kabupaten/K
ota |
TUJUAN SUB KEGIATAN
|
Tujuan
pelaksanaan
kegiatan Pengembang
an
Komunikasi,
Informasi
dan Edukasi
Anak yang
Memerlukan
Perlindungan
Khusus
Kewenangan
Kabupaten/K
ota agar agar
semua
peserta didik
mendapatka
n akses
pelayanan
yang sama |
KODE SUB KEGIATAN
|
2.08.07.2.02.
03
Pengembang
an
Komunikasi,
Informasi
dan Edukasi
Anak yang
Memerlukan
Perlindungan
Khusus
Kewenangan
Kabupaten/K
ota |
ANALISIS SITUASI
|
-
Data Pembuka wawasan
- Jumlah guru
pendamping
khusus tingkat
SMP:
L : 21 (26,92%)
P : 57 (73.08%)
- Adanya
kesamaan
akses untuk
Jumlah guru
pendamping
khusus tingkat
SMP:
L :21 (26,92%)
P : 57 (73.08%)
- Jumlah siswa
inklusi:
Siswa Laki-laki:
689 (66,44%)
Siswa
Perempuan:
384 (33,56%)
- Pejabat
pengampu
kegiatan
Eselon II :
L : 1
P : 0
Eselon III :
L : 1
P : 0
Eselon IV :
L : 0
P : 1
- Tersedianya
Jumlah guru
pendamping
khusus tingkat
SMP:
L :21 (26,92%)
P : 57 (73.08%) Atau
Tersedianya
Jumlah siswa
inklusi:
Siswa Laki-laki:
689 (66,44%)
Siswa
Perempuan:
384 (33,56%)
- Isu dan Faktor Kesenjangan Gender
- Faktor Kesenjangan :
Akses:
Adanya
kesamaan akses
untuk
mendapatkan
informasi tentang
Pengembangan
Komunikasi,
Informasi dan
Edukasi Anak
yang Memerlukan
Perlindungan
Khusus
Kewenangan
Kabupaten/Kota
masih rendah.
Laki-laki: 689
(66,44%)
Perempuan: 384
(33,56%)
Partisipasi:
Proporsi jumlah
siswa inklusi lebih
rendah
perempuan
daripada laki-laki.
Kontrol:
Pengembangan
Komunikasi,
Informasi dan
Edukasi Anak
yang Memerlukan
Perlindungan
Khusus
Kewenangan
Kabupaten/Kota
didominasi oleh
laki-laki
Manfaat:
Proporsi siswa
laki-laki yang
mendapatkan
pemerataan
aksesbilitas dan
kualitas
pendidikan formal
masih rendah
Tersedianya
siswa yang mampu
melanjutkan ke
jenjang
Pendidikan
selanjutnya
- Sebab Kesenjangan Internal :
1. Adanya
keterbatasan
kuantitas dan
kualitas SDM
perihal
Pembangunan
pengarusutamaan
Gender
2. Adanya
keterbatasan
anggaran.
3. Adanya peraturan
pemerintah yang
mendasari untuk
memperoleh
akses pelayanan
pendidikan bagi
yang
berkebutuhan khusus.
- Sebab Kesenjangan Eksternal :
1. Adanya
persepsi
masyarakat
bahwa
Pendidikan
untuk
perempuan
kurang penting.
2. Adanya
anggapan di
masyarakat
tentang pencari
nafkah utama
didominasi laki-
laki.
|
CAPAIAN SUB KEGIATAN
|
-
Tolak Ukur :
Meningkatkan
kualitas
Pendidikan
-
Indikator dan Target Kinerja :
Output: Meningkatnya
jumlah guru
pendamping
khusus tingkat
SMP laki-laki
dari 21 (26,92%)
menjadi 24
(28,57%)
perempuan dari
57 (73.08%)
menjadi 60
(71,43%)
Outcome: Tersedianya
Jumlah siswa
inklusi Laki-laki dari
689 (66,44%)
menjadi 699
(66,13%)
Perempuan dari
348 (33,56%)
menjadi
358 (33,87%)
|
JUMLAH ANGGARAN SUB KEGIATAN(Rp.)
|
7076748238 |
RENCANA AKSI
|
Aktivitas 1 |
2.08.07.2.02.
03
Pengembang
an
Komunikasi,
Informasi
dan Edukasi
Anak yang
Memerlukan
Perlindungan
Khusus
Kewenangan
Kabupaten/Kota |
|
INDIKATOR OUTCOME / DAMPAK / HASIL SECARA LUAS
|
Output:
Meningkatnya
jumlah guru
pendamping
khusus tingkat
SMP laki-laki
dari 21 (26,92%)
menjadi 24
(28,57%)
perempuan dari
57 (73.08%)
menjadi 60
(71,43%)
Outcome:
Tersedianya
Jumlah siswa
inklusi Laki-laki dari
689 (66,44%)
menjadi 699
(66,13%)
Perempuan dari
348 (33,56%)
menjadi
358 (33,87%)
|