GENDER BUDGET STATEMENT (GBS)
Kecamatan Semampir

NAMA PERANGKAT DAERAH Kecamatan Semampir
UNIT ORGANISASI Kecamatan Semampir
TAHUN ANGGARAN 2024
PROGRAM PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
KEGIATAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM SESUAI PENUGASAN KEPALA DAERAH
SUB KEGIATAN Penanganan Konflik Sosial sesuai Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan
TUJUAN SUB KEGIATAN Memberikan rasa aman, tentram dan ketenangan kepada warga wilayah kecamatan
KODE SUB KEGIATAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
ANALISIS SITUASI
  1. Data Pembuka wawasan
    • Data Pembuka Wawasan
    • Semakin padat penduduk maka akan mudah memunculkan konflik permasalahan maka diperlukan penanganan dan antisipasi secepatnya
    • Jumlah Penduduk Kecamatan Semampir
    • L : 91.367
    • P : 91.004
  2. Isu dan Faktor Kesenjangan Gender
    1. Faktor Kesenjangan :
      Akses:
      Masih Kurangnya kaum perempuan yang kurang dilibatkan dalam penyelesaian konflik
      Partisipasi:
      -
      Kontrol:
      -
      Manfaat:
      -
    2. Sebab Kesenjangan Internal :
      Sedikitnya jumlah petugas SATPOL PP perempuan dalam penanganan permasalahan yang dapat menimbulkan konflik
    3. Sebab Kesenjangan Eksternal :
      • Adanya pemahaman bahwa peran perempuan hanya sebatas pada pekerjaan Administrasi saja • pemahaman di masyarakat bahwa hanya laki-laki yang memiliki tanggunga jawab terkait penanganan Konflik
CAPAIAN SUB KEGIATAN
  1. Tolak Ukur :
    Diberikannya kesempatan peran perempuan dalam penanganan konflik
  2. Indikator dan Target Kinerja :
    Output: Jumlah Laporan Konflik yang ditangani
    Outcome: Terlibatnya laki-laki maupun perempuan dalam penanganan konflik yang terjadi di masyarakat
JUMLAH ANGGARAN SUB KEGIATAN(Rp.) 1
RENCANA AKSI
Aktivitas 1 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM SESUAI PENUGASAN KEPALA DAERAH
Aktivitas 2 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM SESUAI PENUGASAN KEPALA DAERAH
INDIKATOR OUTCOME / DAMPAK / HASIL SECARA LUAS Output:
Jumlah Laporan Konflik yang ditangani
Outcome:
Terlibatnya laki-laki maupun perempuan dalam penanganan konflik yang terjadi di masyarakat