NAMA PERANGKAT DAERAH
|
Dinas Perhubungan |
UNIT ORGANISASI
|
Dinas Perhubungan |
TAHUN ANGGARAN
|
2022 |
PROGRAM
|
Penyelenggaraan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (LLAJ) |
KEGIATAN
|
Penyediaan Perlengkapan Jalan di Jalan Kabupaten/Kota |
SUB KEGIATAN
|
Penyediaan Perlengkapan Jalan di Jalan Kabupaten/Kota |
TUJUAN SUB KEGIATAN
|
Penataan ruang, infrastruktur dan utilitas kota yang terpadu dan memperhatikan daya dukung kota. Meningkatkan keselamatan lalu lintas bagi pejalan kaki. |
KODE SUB KEGIATAN
|
Penyediaan Perlengkapan Jalan di Jalan Kabupaten/Kota |
ANALISIS SITUASI
|
-
Data Pembuka wawasan
- Jumlah PCTL di Kota Surabaya: 233 Lokasi
- Jumlah Penduduk Kota Surabaya: (*BPS Kota Surabaya)
Tahun 2020
L: 1.474.330 (49,6 persen)
P: 1.496.970 (50,4 persen)
Jumlah Laka Lantas Pejalan Kaki: (*Polrestabes Kota Surabaya)
2021 (Jan-Des) : 100
L : 67 (67 persen)
P : 36 (36 persen)
2022 ( Jan-Jun) : 72
L : 37 (51 persen)
P : 35 (49 persen)
- Jumlah Petugas Pemeliharaan PCTL:
L: 21
P: 0
- Jumlah Perencana Penyediaan PCTL:
L: 10
P: 3
- Jumlah PNS eselon III:
L: 1
P: 0
- Isu dan Faktor Kesenjangan Gender
- Faktor Kesenjangan :
Akses:
Adanya kesamaan akses bagi masyarakat perempuan dan laki-laki terhadap penggunaan PCTL.
Partisipasi:
Proporsi partisipasi pejalan sama bagi laki-laki dan perempuan, namun jumlah kecelakaan pejalan kaki laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, dengan perbandingan (2021) laki-laki 67 persen dan perempuan 36 persen.
Kontrol:
Proporsi kontrol kewenangan terhadap penyediaan PCTL didominasi laki-laki.
Manfaat:
Proporsi manfaat keselamatan pejalan kaki dengan adanya PCTL bagi perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, dengan perbandingan angka kecelakaan pejalan kaki (2021) laki-laki 67 persen dan perempuan 36 persen.
- Sebab Kesenjangan Internal :
Pejabat Pengambil Kebijakan pada Dinas Perhubungan lebih banyak laki-laki daripada perempuan.
Petugas Pemelihara peralatan dan pelaksana pekerjaan lebih didominasi oleh Laki-laki.
Tidak semua pengambil keputusan dan perencana memahami konsep kesetaraan dan keadilan gender.
Kurangnya kompetensi perencana penyediaan perlengkapan jalan untuk melakukan analisis gender.
- Sebab Kesenjangan Eksternal :
Masih adanya anggapan kuat di masyarakat bahwa pemegang kontrol kewenangan lebih diutamakan laki-laki daripada perempuan, karena perilaku laki-laki lebih rasional serta tegas daripada perempuan.
Atas hasil konstruksi sosial dan budaya di Indonesia, laki-laki berperan sebagai pencari nafkah utama yang bekerja di luar rumah. Sehingga angka mobilitas laki-laki terutama di jalan lebih tinggi dari pada perempuan yang berperan pada sektor domestik (kerumahtanggaan).
|
CAPAIAN SUB KEGIATAN
|
-
Tolak Ukur :
Meningkatkan keselamatan lalu lintas bagi pejalan kaki baik perempuan maupun laki-laki.
-
Indikator dan Target Kinerja :
Output: Menurunnya angka kecelakaan lalu lintas bagi pejalan kaki baik perempuan maupun laki-laki.
L : P
dari 67% : 36% menjadi 51 persen : 49 persen
Outcome: Menurunnya kesenjangan perbandingan presentase kecelakaan pejalan kaki laki-laki dan perempuan (2021-2022)
|
JUMLAH ANGGARAN SUB KEGIATAN(Rp.)
|
20015048593 |
RENCANA AKSI
|
Aktivitas 1 |
Sosialisasi keselamatan lalu lintas pejalan kaki tentang pentingnya menyeberang menggunakan PCTL yang sudah disediakan. |
Aktivitas 2 |
Sosialisasi etika berlalu lintas terutama bagi keselamatan lalu lintas pejalan kaki dapat dilakukan melalui media informasi, maupun sosialisasi langsung terhadap masyarakat oleh stakeholder. |
|
INDIKATOR OUTCOME / DAMPAK / HASIL SECARA LUAS
|
Output:
Menurunnya angka kecelakaan lalu lintas bagi pejalan kaki baik perempuan maupun laki-laki.
L : P
dari 67% : 36% menjadi 51 persen : 49 persen
Outcome:
Menurunnya kesenjangan perbandingan presentase kecelakaan pejalan kaki laki-laki dan perempuan (2021-2022)
|