NAMA PERANGKAT DAERAH
|
RSUD Dr. Mohamad Soewandhie |
UNIT ORGANISASI
|
RSUD Dr. Mohamad Soewandhie |
TAHUN ANGGARAN
|
2021 |
PROGRAM
|
Meningkatkan mutu SDM. |
KEGIATAN
|
Peningkatan kinerja SDM kesehatan rumah sakit. |
SUB KEGIATAN
|
Peningkatan kinerja SDM rumah sakit. |
TUJUAN SUB KEGIATAN
|
Meningkatnya kompetensi SDM rumah sakit baik perempuan atau laki-laki. |
KODE SUB KEGIATAN
|
11102060011 |
ANALISIS SITUASI
|
-
Data Pembuka wawasan
- Penduduk laki-laki kota surabaya 1.570.539 (2019)
Penduduk perempuan kota surabaya 1.588.404 (2019)
- Adanya kesamaan kesempatan untuk mendapatkan pelatihan (mutu, waktu, dll) bagi SDM rumah sakit.
Jumlah SDM laki-kali sebanyak 447 (41.85 persen)
Jumlah SDM perempuan sebanyak 647 (59.14 persen)
- Jumlah SDM rumah sakit yang mendapatkan pelatihan terdiri dari
Jumlah SDM laki-kali sebanyak 447 (41.85 persen)
Jumlah SDM perempuan sebanyak 647 (59.14 persen)
- pejabat pegawas kegiatan terdiri dari
Aselon II terdiri dari perempuan 1 orang dan laki-laki 0 (tidak ada)
Aselon III terdiri dari perempuan 1 orang dan laki-laki 1 orang
Aselon IV terdiri dari perempuan 1 orang dan laki-laki 0 (tidak ada)
- Jumlah SDM yang telah mendapatkan pelatihan adalah sebagai berikut
Jumlah SDM laki-kali sebanyak 447 (41.85 persen)
Jumlah SDM perempuan sebanyak 647 (59.14 persen)
- Isu dan Faktor Kesenjangan Gender
- Faktor Kesenjangan :
Akses:
Adanya kesamaan kesempatan NAmun jumlah SDM laki-laki (41.85 persen) masih rendah dair pada perempuan (59.14 persen)
Partisipasi:
Proporsi jumlah SDM laki-laki yang mendapatkan pelatihan masih rendah (41.85 persen)
Kontrol:
Proporsi pengawas kegiatan peningkatan kinerja SDM rumah sakit didominasi oleh perempuan.
Manfaat:
Proporsi Jumlah SDM laki-laki yang terpenuhi mendapatkan pelatihan masih lebih rendah dibandingkan perempuan
- Sebab Kesenjangan Internal :
1.SDM
2. Budaya organisasi
3. Produk hukum
4. Sarana Prasarana
Belum optimalnya pemahaman SDM tentang pembangunan responsif gender
- Sebab Kesenjangan Eksternal :
1. Beban ganda
2. Subordinasi marjinalisasi
3. Stereotype
a. minimnya nimat untuk mengikuti pelatihan peningkatan kinerja SDM rumah sakit yang menyebabkan kurangnya partisipasi untuk menunjang peningkatan kinerja.
b. Kurangnya kesadaran SDM akan pentingnya pelatihan untuk menunjang/meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan tugas pelayanan.
|
CAPAIAN SUB KEGIATAN
|
-
Tolak Ukur :
1. Terlaksananya pemenuhan kebutuhan peningkatan kinerja SDM rumah sakit yang tepat dan sesuai kompetensi
2. Terpenuhinya kebutuhan peningkatan kinerja bagi SDM rumah sakit bail perempuan atau laki-laki
-
Indikator dan Target Kinerja :
Output: Meningkatnya pemenuhan kebutuhan peningkatan kinerja SDM rumah sakit, Laki-laki dari 428 menjadi 447 orang (4.25 persen) dan perempuan dari 605 menjadi 647 orang (6.49 persen)
Outcome: Tercapianya jumlah pemenuhan kebutuhan peningkatan kinerja SDM rumah sakit laki-laki, dari dari 428 menjadi 447 orang (4.25 persen) dan perempuan dari 605 menjadi 647 orang (6.49 persen)
|
JUMLAH ANGGARAN SUB KEGIATAN(Rp.)
|
33036048299 |
RENCANA AKSI
|
|
INDIKATOR OUTCOME / DAMPAK / HASIL SECARA LUAS
|
Output:
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan peningkatan kinerja SDM rumah sakit, Laki-laki dari 428 menjadi 447 orang (4.25 persen) dan perempuan dari 605 menjadi 647 orang (6.49 persen)
Outcome:
Tercapianya jumlah pemenuhan kebutuhan peningkatan kinerja SDM rumah sakit laki-laki, dari dari 428 menjadi 447 orang (4.25 persen) dan perempuan dari 605 menjadi 647 orang (6.49 persen)
|