GENDER BUDGET STATEMENT (GBS)
RSUD Dr. Mohamad Soewandhie

NAMA PERANGKAT DAERAH RSUD Dr. Mohamad Soewandhie
UNIT ORGANISASI RSUD Dr. Mohamad Soewandhie
TAHUN ANGGARAN 2021
PROGRAM Standarisasi pelayana kesehatan
KEGIATAN Pelayanan keperawatan rumah sakit
SUB KEGIATAN Pemenuhan kebutuhan gizi pasien rumah sakit
TUJUAN SUB KEGIATAN 1. Terpenuhinya kebutuhan gizi pasien rumah sakit baik perempuan atau laki-laki. 2. Peningkatan gizi pasien rumah sakit baik laki-laki maupun perempuan
KODE SUB KEGIATAN 1.1.1.02.06.0008
ANALISIS SITUASI
  1. Data Pembuka wawasan
    • Penduduk laki-laki kota surabaya sebanyak 1.570.539 (2019) dan penduduk perempuan sebanyak 1.588.404 (2019)
    • Adanya kesamaan penanganan (mutu, waktu, dll) pasien rawat inap dalam mengkonsumsi makanan. Pasien laki-laki sebanyak 11.771 (41,55 persen) dan pasien perempuan sebanyak 16.491(58,35 persen).
    • Jumlah pasien yang mendapatkan pemenuhan kebutuhan gizi berdasarkan lama hari perawatan. Pasien laki-laki sebanyak 11.771 (41,55 persen) dan pasien perempuan sebanyak 16.491(58,35 persen)
    • Pejabat pengawas kegiatan terdiri dari: Eselon II, tediri dari: perempuan sebanyak 1 orang dan laki-laki sebanyak 0 (tidak ada) Eselon III, tediri dari: perempuan sebanyak 1 orang dan laki-laki sebanyak 1 orang Eselon IV, tediri dari: perempuan sebanyak 1 orang dan laki-laki sebanyak 0 (tidak ada)
    • Jumlah pasien yang terpenuhi kebutuhan gizinya : Jumlah pasien laki-laki sebanyak 11.771 (41,55 persen) Jumlah pasien perempuan sebanyak 16.491(58,35 persen)
  2. Isu dan Faktor Kesenjangan Gender
    1. Faktor Kesenjangan :
      Akses:
      Adanya kesamaan penanganan terhadap pasien rawat inap, namun jumlah pasien laki-laki masih lebih rendah daripada perempuan (41,65 persen)
      Partisipasi:
      Proporsi jumlah pasien laki-laki yang mendapatkan pemenuhan kebutuhan gizi berdasarkan lama hari perawatan masih rendah (41,65 persen)
      Kontrol:
      Proporsi pengawas kegiatan pelayanan keperawatan rumah sakit didominasi oleh perempuan.
      Manfaat:
      Proporsi jumlah pasien rawat inap laki-laki yang terpenuhi kebutuhan gizinya masih lebih rendah dibandingkan perempuan
    2. Sebab Kesenjangan Internal :
      Belum optimalnya pemahaman SDM tentang pembangunan responsif gender.
    3. Sebab Kesenjangan Eksternal :
      a. Minimnya pengetahuan soal gizi pasien rawat inap yang menyababkan ketidaktahuan makanan atau asupan yang perlu di konsumsi untuk menunjang kesembuhan dan kesehatan. b. Kurangnya kesadaran keluarga pasien terhadap pemenuhan kebutuhan gizi pasien.
CAPAIAN SUB KEGIATAN
  1. Tolak Ukur :
    1. Terlaksananya pemenuhan kebutuhan gizi pasien rumah sakit dr. Moh. Soewandhie yang baik dan tepat 2.Terpenuhinya kebutuhan gizi pasien rumah sakit baik perempuan atau laki-laki
  2. Indikator dan Target Kinerja :
    Output: 1. Meningkatnyapenanganan pasien rawat inap dalam mengkonsumsi makanan. Pasien laki-laki dari dari 11.088 menjadi 11.771 orang, meningkat sebanyak 0,7 persen dan pasien perempuan dari 15.947 menjadi 16.491 orang meningkat sebanyak 3,4 persen. 2. Meningkatnya pasien yang mendapatkan pemenuhan kebutuhan gizi berdasarkan lama hari perawatan. Pasien laki-laki dari 11.088 menjadi 11.771 orang, meningkat sebanyak 0,7 persen dan pasien perempuan dari 15.947 menjadi 16.491 orang meningkat sebanyak 3,4 persen.
    Outcome: Tercapainya jumlah pasien rawat inap yang terpenuhi kebutuhan gizinya. Pasien laki-laki dari 11.088 menjadi 11.771 orang, meningkat sebanyak 0,7 persen dan pasien perempuan dari 15.947 menjadi 16.491 orang meningkat sebanyak 3,4 persen.
JUMLAH ANGGARAN SUB KEGIATAN(Rp.) 7499994040
RENCANA AKSI
INDIKATOR OUTCOME / DAMPAK / HASIL SECARA LUAS Output:
1. Meningkatnyapenanganan pasien rawat inap dalam mengkonsumsi makanan. Pasien laki-laki dari dari 11.088 menjadi 11.771 orang, meningkat sebanyak 0,7 persen dan pasien perempuan dari 15.947 menjadi 16.491 orang meningkat sebanyak 3,4 persen. 2. Meningkatnya pasien yang mendapatkan pemenuhan kebutuhan gizi berdasarkan lama hari perawatan. Pasien laki-laki dari 11.088 menjadi 11.771 orang, meningkat sebanyak 0,7 persen dan pasien perempuan dari 15.947 menjadi 16.491 orang meningkat sebanyak 3,4 persen.
Outcome:
Tercapainya jumlah pasien rawat inap yang terpenuhi kebutuhan gizinya. Pasien laki-laki dari 11.088 menjadi 11.771 orang, meningkat sebanyak 0,7 persen dan pasien perempuan dari 15.947 menjadi 16.491 orang meningkat sebanyak 3,4 persen.