Hak asasi manusia (HAM) sebagai gagasan serta kerangka konseptual tidak lahir secara tiba-tiba sebagaimana kita lihat dalam Universal Declaration of Human Right 10 Desember 1948, namun melalui suatu proses yang cukup panjang dalam sejarah peradaban manusia. Indonesia merupakan negara hukum yang mana di dalam negara hukum selalu ada pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia, ekonomi, dan kebudayaan. Seiring berjalannya waktu, hak asasi manusia (HAM) mulai dilindungi oleh setiap negara, salah satunya adalah Indonesia. Dewasa ini kita sering dihadapkan dengan konflik yang berkaitan dengan perempuan. Tidak lain hal ini disebabkan oleh maraknya kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual pada anak. Kekerasan dalam rumah tangga merupakan fenomena yang terjadi dalam sebuah komunitas sosial. Seringkali tindakan kekerasan ini disebut hidden crime (kejahatan yang tersembunyi). Disebut demikian, karena baik pelaku maupun korban berusaha untuk merahasiakan perbuatan tersebut dari pandangan publik. Situasi ini semakin diperparah dengan ideologi jaga praja atau menjaga ketat ideologi keluarga, seperti dalam budaya jawa “membuka aib keluarga berarti membuka aib sendiri”, situasi demikian menyebabkan tingginya the “dark number” karena tidak di laporkan. Tidak hanya dalam kehidupan rumah tangga, anak merupakan salah satu objek yang rentan menjadi korban terjadi pelecehan seksual. Anak yang terkena pelecehan seksual sering kali merasa takut untuk mengadukan perbuatan yang menimpanya kepada orang tua mereka atau pun kepada pihak yang berwajib dalam hal ini kepolisian

1. Menegakkan Hak Asasi Manusia (pencegahan kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan seksual terhadap anak). 2. Melakukan Monitoring Pemantauan Keberadaan dan Kegiatan Orang Asing, Organisasi Masyarakat Asing dan Tenaga Kerja Asing di Kota Surabaya..

Terpenuhinya semua pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan jumlah peserta yang responsif gender, meningkatkan pemahaman bagi peserta perempuan dalam sosialisasi HAM serta Pelaksanaan Monitoring Pemantauan Keberadaan dan Kegiatan Orang Asing, Organisasi Masyarakat Asing dan Tenaga Kerja Asing di Kota Surabaya.

Terselenggaranya Sosialisasi HAM yang sudah responsif gender serta pemahaman bagi peserta perempuan, Terlaksananya kegiatan Pelaksanaan Monitoring Pemantauan Keberadaan dan Kegiatan Orang Asing, Organisasi Masyarakat Asing dan Tenaga Kerja Asing di Kota Surabaya dan Memberi sumbangsih pada indeks kesetaraan gender

Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Surabaya - Kecamatan di Wilayah Kota Surabaya - Sasaran Pemantauan Orang Asing seperti Perusahaan yang memiliki Tenaga Kerja Asing

- Peserta kegiatan Sosialisasi HAM adalah Kader / Tokoh Masyarakat - Peserta Pelaksanaan Monitoring Pemantauan Keberadaan dan Kegiatan Orang Asing, Organisasi Masyarakat Asing dan Tenaga Kerja Asing di Kota Surabaya

524195288

Adapun waktu rencana pelaksanaan Kegiatan adalah mulai triwulan I s/d triwulan IV tahun 2024 pada bulan Februari sampai Desember 2024.

Demikian TOR ini kami buat sebagai gambaran pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan Di Bidang Kewaspadaan Dini, Kerjasama Intelijen, Pemantauan Orang Asing, Tenaga Kerja Asing Dan Lembaga Asing, Kewaspadaan Perbatasan Antar Negara, Fasilitasi Kelembagaan Bidang Kewaspadaan, Serta Penanganan Konflik Di Daerah tahun 2024.