Gender adalah pembedaan peran, atribut, sifat, sikap dan perilaku yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Gender dapat diartikan sebagai peran yang dibentuk oleh masyarakat serta perilaku yang tertanam lewat proses sosialisasi yang berhubungan dengan jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Kesenjangan gender di Indonesia relative masih sangat tinggi. Secara nyata tampak dari kondisi ketimpangan gender masih terjadi pada berbagai aspek bidang pembangunan seperti di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, budaya dan bidang politik.

Maksud dan tujuan diselenggarakan kegiatan Pembinaan Kepemimpinan bagi Pemuda adalah: a. Sebagai upaya menggali, mengembangkan, melestarikan, dan memanfaatkan Koleksi dan Sarana Prasarana Museum b. Meningkatkan Minat Kunjungan Ke Museum.

Output yang ingin dicapai yaitu Meningkatkan Minat Kunjungan Ke Museum sekaligus Upaya Melestarikan Sejarah dan Budaya Bangsa.

Pelaksanaan kegiatan di Sub Kegaiatan Revitalisasi Sarana dan Prasarana Museum yaitu Museum yang dikembangkan Sarpras sejumlah 7 Museum.

Kegiatan Revitalisasi Sarana dan Prasarana Museum yaitu setiap bulan di Museum yang dikembangkan Sarprasnya sejumlah 7 Museum yaitu museum Sepuluh Nopember, Museum Surabaya, Museum dr Soetomo, Museum WR Supratman, Museum HOS Tjokroaminoto, MUSEUM Pendidikan dan Museum Olahraga

Pengunjung / Pengunjung Museum yang dikembangkan Pengunjung Museum yang dikembangkan Sarprasnya Tahun 2024 : ‒ Alun-alun Surabaya : 52.996 ‒ Museum Sepuluh Nopember : 11.829 ‒ Museum Surabaya : 0 ‒ Museum Dr Soetomo : 247 ‒ Museum HOS Tjokroaminoto : 789 ‒ Museum WR Supratman : 477 ‒ Museum Pendidikan : 2504 ‒ Museum Olahraga: 352 ‒ Rumah Kelahiran Bung karno : 827

Untuk pelaksanaan dalam sub kegiatan Revitalisasi Sarana dan Prasarana Museummenggunakan anggaran sebanyak Rp 7.779.250.760,-

Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Museum adalah Setiap bulan di yang Sarana dan Prasarana dikembangkan.

Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Sub- kegiatan Kegiatan Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Museum pada Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata melalui Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender dalam upaya untuk menciptakan keadilan dan kesetaraan gender.