TERM OF REFERENCE

A. LATAR BELAKANG
 

Berdasarkan pencatatan dan pelaporan dalam aplikasi Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) menunjukkan bahwa kasus TBC yang terkonfirmasi di Kota Surabaya tahun 2020 sebanyak 4.151 kasus dan pada tahun 2021 sebanyak 4.628 kasus. Hal ini dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan kasus TBC di Kota Surabaya. Pada pasien TBC terjadi penurunan nafsu makan, gangguan penyerapan nutrisi dan metabolisme yang berlebihan sehingga terjadi proses penurunan massa otot dan lemak sebagai manifestasi malnutrisi energi protein. Sebagian besar individu dengan TBC aktif berada dalam kondisi katabolik dan akan mengalami kehilangan berat badan. Kehilangan berat badan pada pasien TBC dapat disebabkan beberapa hal antara lain karena kehilangan selera, mual dan nyeri perut, muntah/diare, dan perubahan sistem metabolik yang disebabkan oleh penyakit. Gizi kurang biasanya berhubungan dengan penyakit yang infeksi seperti penyakit Saluran Pencernaan, Pneumonia, TBC dan HIV. Hubungan antara TBC dengan Gizi Kurang telah diketahui sejak lama. TBC membuat kondisi gizi kurang semakin buruk sedangkan gizi buruk akan melemahkan daya tahan tubuh sehingga meningkatkan kemungkinan TBC laten berkembang menjadi penyakit aktif. Body Mass Index (BMI) yang rendah atau penambahan berat badan yang tidak sesuai pada pengobatan pasien TBC berhubungan dengan peningkatan resiko kematian dan kekambuhan serta menjadi indikasi keparahan penyakit TB, sehingga diperlukan intervensi gizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mengoptimalkan keberhasilan pengobatan penyakit TBC dan memutuskan rantai penularannya melalui pemberian makanan tambahan (PMT) bagi pasien TBC

B. TUJUAN
 

Tujuan dari Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Tuberkulosis dalam Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Pasien TBC adalah : a. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan makro dan mikronutrient pada orang dengan tuberkulosis. b. Meningkatkan status gizi orang dengan tuberkulosis dengan gizi kurang. c. Meningkatkan angka kesembuhan dan mengurangi angka kekambuhan. d. Meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup orang dengan tuberkulosis.

C. OUTPUT YANG INGIN DICAPAI
 

Meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup orang dengan tuberkulosis

D. RINCIAN KEGIATAN
 

Kegiatan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Tuberkulosis yaitu : a. Penyusunan dokumen pengadaan PMT bagi Pasien TBC b. Pelaksanaan pengadaan PMT bagi Pasien TBC c. Penyusunan alokasi distribusi PMT bagi Pasien TBC d. Pendistribusian PMT bagi Pasien TBC di Puskesmas e. Monitoring dan evaluasi PMT Pasien TBC

3. TEMPAT DAN WAKTU
 

Dinas Kesehatan Kota Surabaya

4. PESERTA
 

666 Orang Pasien TBC berKTP Surabaya yang melakukan pengobatan di Fasilitas Kesehatan Kota Surabaya dengan status gizi kurang dan merupakan keluarga miskin

5. ANGGARAN
 

Rp. 888.444.000,-

6. JADWAL ACARA
 

No Uraian Kegiatan Jadwal 1 Penyusunan KAK Sub kegiatan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Tuberkulosis Desember 2022 2 Penyusunan Dokumen Pengadaan Januari 2023 3 Pelaksanaan Pengadaan Februari-Maret 2023 4 Barang datang, penyusunan alokasi dan distrubusi barang ke Puskesmas April 2023

7. PENUTUP
 

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat sebagai Panduan dalam pelaksanaan Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Tuberkulosis di Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun Anggaran 2023.