A. | LATAR BELAKANG |
Selama ini dalam Koordinasi dan Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang untuk Investasi dan Pembangunan Daerah belum mempertimbangkan kebutuhan laki-laki dan perempuan. Selama ini dalam Koordinasi dan Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang untuk Investasi dan Pembangunan Daerah lebih banyak mempertimbangkan kebutuhan laki-laki. Telah disediakan web dan layanan online agar perempuan hamil atau perempuan yang membawa anak bisa berinteraksi dalam proses. Kontrol lebih banyak dilakukan oleh perempuan, baik dari perencanaan, desain, pembangunan maupun pengawasan. Manfaat dirasakan sama baik oleh laki – laki maupun perempuan. Karena perencanaan pembangunannya belum memahami pembangunan yang resposif gender/pembangunan yang mempertimbangkan kebutuhan laki-laki dan perempuan. Anggapan bahwa yang melakukan pengurusan Koordinasi dan Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang untuk Investasi dan Pembangunan Daerah didominasi oleh laki-laki daripada perempuan. Karena anggapan bahwa yang bekerja ke luar rumah memanfaatkan fasilitas utilitas lebih banyak laki-laki, sedangkan perempuan lebih banyak di rumah saja. |
|
B. | TUJUAN |
Meningkatnya pelayanan utilitas kota yang responsif gender |
|
C. | OUTPUT YANG INGIN DICAPAI |
Meningkatnya perencanaan pembangunan, dan desain pembangunan yang responsif gender |
|
D. | RINCIAN KEGIATAN |
- Pelatihan PPRG bagi perencana pembangunan di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan - Koordinasi dan Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang untuk Investasi dan Pembangunan Daerah yang responsif gender, dengan mempertimbangkan kebutuhan laki-laki dan perempuan(desain) |
|
3. | TEMPAT DAN WAKTU |
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan |
|
4. | PESERTA |
- |
|
5. | ANGGARAN |
Rp. 1.496.664.147 |
|
6. | JADWAL ACARA |
Menyesuaikan |
|
7. | PENUTUP |
Dengan perencanaan pembangunan yang responsif gender, perempuan maupun laki-laki mendapatkan manfaat yang sama |